medcom.id, Paris: Pemimpin sayap kiri Prancis, Jean-Luc Melenchon menyerukan harus digelarnya demonstrasi besar terkait kepemimpinan Presiden Emmanuel Macron.
Melenchon, yang juga pernah menjadi rival Macron saat pemilihan presiden tahun ini, menyayangkan keputusan Pemerintah Prancis soal pemotongan anggaran belanja, anggaran pro-bisnis, dan reformasi ketenagakerjaan.
"Macron pasti sedang mabuk ketika memutuskan semua hal itu. Demonstrasi harus digelar paling tidak 12 Juli nanti," ucap Melenchon, seperti dikutip Reuters, Rabu 5 Juli 2017.
Melenchon sangat kritis terhadap dua bulan pertama kepemimpinan Macron di Prancis. Diketahui, pekan ini Macron mengadakan pertemuan khusus kedua majelis parlemen di mana dia mengatakan kepada anggota parlemen, referendum akan digunakan untuk memperoleh reformasi parlementer, jika diperlukan.
"Kita akan mengikuti keadaan di mana ia mabuk ketika memutuskan sesuatu," ucapnya lagi.
Partai Melenchon hanya memenangkan 17 kursi di parlemen dan ketika pemilihan presiden, Melenchon sendiri hanya memperoleh lima suara. Memang jumlah yang tak bisa dibandingkan dengan Macron yang memenangkan hampir semua jumlah kursi di parlemen.
Menjelang Hari Bastille Prancis, 14 Juli mendatang, Macron pun disibukkan dengan turut memeriksa sejumlah lokasi yang akan dilewati parade Bastille.
Mengingat terorisme masih menghantui Paris, Macron memerintahkan agar semua jalan yang digunakan untuk parade sudah diamankan sejak sekarang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News