medcom.id, Moskow: Bukan berdasar entitas, agama dan golongan Indonesia bisa merdeka 72 tahun lalu. Karenanya sebagai warga Indonesia yang baik, toleransi harus ditegakkan.
Inilah pesan Duta Besar Indonesia untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus M. Wahid Supriyadi kepada seluruh masyarakat Indonesia yang ada di Rusia saat upacara HUT RI di Moskow.
"Saya mengajak seluruh WNI di Rusia untuk bersama-sama dengan KBRI Moskow, bersinergi membangun dan merawat NKRI yang kita cintai ini," katanya saat berpidato di KBRI Moskow, seperti dikutip dari keterangan tertulis KBRI Moskow yang diterima Metrotvnews.com, Jumat, 18 Agustus 2017.
Dalam pidatonya, Dubes Wahid juga menyampaikan komitmen KBRI Moskow untuk melindungi dan mengayomi seluruh masyarakat Indonesia di Rusia. Berdasarkan tema HUT ke-72 RI 'Indonesia Kerja Bersama', Dubes Wahid mengajak para WNI untuk kompak dan bersinergi bersama membangun Indonesia.
Sementara itu, hubungan Rusia dan Indonesia juga semakin meningkat di berbagai bidang, seperti pertahanan, keamanan, perdagangan, investasi, pariwisata, sosial budaya dan pendidikan. Pada awal bulan ini, tepatnya 4-6 Agustus 2017, diselenggarakan juga Festival Indonesia di Moskow. Festival tersebut dibuat untuk meningkatkan kerja sama Indonesia-Rusia di berbagai bidang.
"Dengan kekompakan, dan kerja sama yang baik, kita dapat melaksanakan Festival Indonesia sehinga dapat memperoleh hasil yang maksimal," imbuhnya.
Usai upacara, KBRI Moskow mengadakan panggung gembira masyarakat Indonesia. Tarian anak-anak Sekolah Indonesia Moskow, penampilan band Koes-Mos (Koes Plus dari Moskow) ikut meramaikan kegiatan tersebut.
Presiden Mesir Ucapkan Selamat HUT RI
Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi mengirimkan ucapan HUT ke-72 RI kepada KBRI Kairo dengan mengirimkan utusan khusus. Duta Besar RI untuk Kairo Helmy Fauzy menerima ucapan tersebut dan berharap hubungan kedua negara semakin baik ke depannya.
"Presiden Al-Sisi mengirimkan salamnya dan mengucapkan selamat ulang tahun kepada pemerintah dan masyarakat Indonesia," ujar Ahmed Ihab dari Sekretariat Kepresidenan Mesir kepada Dubes Helmy, pada 17 Agustus.
Dalam upacara kemerdekaan RI di KBRI Kairo, Dubes Helmy menuturkan pertemuannya dengan utusan khusus Presiden Al-Sisi itu juga membahas secara singkat dinamika perkembangan kerja sama Indonesia dan Mesir di semua bidang.
Kunjungan utusan Presiden Al-Sisi itu menandakan eratnya hubungan bilateral kedua negara yang telah terjalin 70 tahun lamanya. Bahkan, kat Dubes Helmy, Negeri Piramida merupakan negara pertama yang mengakui kedaulatan RI pada 1947.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Presiden Al-Sisi dan mengirimkan salam hormat untuk beliau," tuturnya kepada utusan Presiden Al-Sisi.
Sejumlah warga negara Indonesia dan masyarakat Mesir yang menjadi tamu undangan hadir untuk mengikuti upacara kemerdekaan Indonesia. Upacara Bendera memperingati Detik-detik Proklamasi dilaksanakan di lapangan Wisma Duta Besar RI di Kairo pada pukul 9 pagi waktu setempat.
Awal tahun ini, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi melakukan kunjungan kenegaraan ke Mesir. Retno menyebutkan tujuan utamanya ke Kairo untuk mempererat kerja sama kedua negara.
"Tujuan utama di Kairo adalah untuk mempererat kerja sama Indonesia dan Mesir serta mengadakan interfaith dan intercultural dialogue. Menlu akan bertemu dengan Menlu Mesir, Sameh Hassan dan Imam Besar Al Azhar Doktor Ahmad Muhamad Al Tayib," ujar Menlu Retno kala itu.
Hubungan Indonesia dan Mesir dilaporkan sangat baik hingga saat ini. Lebih dari USD1,3 miliar nilai perdagangan digelontorkan dan investasi kedua negara mencapai USD50 juta. Sedangkan, jumlah wisatawan Mesir ke Indonesia terhitung lebih dari 10 ribu wisatawan pada 2015. Sementara, jumlah WNI di Kairo mencapai enam ribu orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News