Inggris dan Prancis bergabung dengan Amerika Serikat dalam koalisi Barat. Mereka melancarkan serangan ke Damaskus dan area sekitarnya serta provinsi Homs.
Meski menyebut intervensi singkatnya di Suriah "berhasil," Johnson mengatakan saat ini tidak ada rencana untuk melancarkan serangan lanjutan.
"Jika kita hanya membatasi aksi kita hanya pada isu senjata kimia, maka tentu saja perang Suriah akan terus berlanjut," tutur Johnson kepada televisi BBC, Minggu 15 April 2018.
Pesawat jet tempur Inggris ikut andil dalam serangan ke Suriah, yang menghancurkan beberapa situs pengembangan dan penyimpanan senjata kimia.
Mayoritas dari 350 ribu lebih warga sipil korban perang Suriah meninggal dunia akibat senjata konvensional, bukan kimia. Namun Johnson menegaskan serangan koalisi Barat kemarin ditujukan kepada rentetan penggunaan senjata kimia di Suriah dalam beberapa tahun terakhir.
"Akhirnya, komunitas dunia mengatakan, 'sudah cukup!'" sebut Johnson.
Sementara itu Perdana Menteri Inggris Theresa May dikecam kubu oposisi karena melancarkan serangan tanpa terlebih dahulu berkonsultasi ke parlemen.
PM May menyebut serangan terpaksa dilakukan karena saluran diplomasi di Perserikatan Bangsa-Bangsa selalu dihalangi hak veto Rusia, sekutu Suriah.
Baca: PM Inggris: Serangan ke Suriah untuk Hancurkan Senjata Kimia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News