Fritz von Weizsaecker ditusuk di rumah sakit Schosspark di wilayah Charlottenburg oleh seseorang yang tiba-tiba melompat dari bangku audiens. Seorang polisi yang sedang tidak bertugas berusaha menghentikan penyerang, namun dirinya mengalami luka parah.
Von Weizsaecker meninggal dunia akibat luka parah di lokasi kejadian. Tersangka penusukan dihentikan sejumlah orang di lokasi, dan kini telah digiring ke kantor polisi.
"Kami belum dapat mengatakan apapun mengenai motif pelaku," kata juru bicara kepolisian Berlin, Michael Gassen, dikutip dari Independent.co.uk.
Ayah korban, Richard von Weizsacker, adalah salah satu presiden ternama di Jerman yang berkuasa antara tahun 1984 dan 1994. Sebagai salah satu tokoh di balik reunifikasi Jerman, Richard von Weizsacker menggunakan kekuasaannya untuk mengecam intoleransi terhadap imigran di Jerman.
Korban adalah satu dari empat anak Richard von Weizsacker. Selain di Jerman, korban juga bekerja di beberapa negara, termasuk Harvard Medical School di Boston, Amerika Serikat, dan satu rumah sakit di Zurich, Swiss.
Spesialisasi von Weizsaecker adalah gastroenterologi dan pengobatan organ dalam. Di malam penusukan, korban sedang memberikan kuliah umum mengenai penyakit organ liver.
Pembunuhan von Weizsaecker serupa dengan insiden di tahun 2016, saat seorang pria menembak dokter yang sedang berada di rumah sakit Benjamin Franklin di Berlin. Usai beraksi, pelaku bunuh diri.
Christian Lindner, pemimpin Partai Demokratik Bebas Jerman, menyebut korban sebagai "seorang dokter yang berdedikasi tinggi."
"Dia berada di rumah kami belum lama ini untuk menikmati barbeque. Saya terkejut dan turut berduka," tulis Lindner di Twitter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News