Para remaja tersebut berasal dari SMKN 10 Bandung. Dengan dipimpin Nandang Sutardi, mereka semua berpartisipasi dalam ajang seni dan musik bergengsi di Kota London.
Festival tari tradisional dimeriahkan para penari dan pemusik dari 26 negara. Selain Indonesia, terdapat penari dari beberapa negara Asia, seperti Filipina, Myanmar, Tiongkok, Jepang dan India.
Dalam keterangan tertulis KBRI London kepada Medcom.id, Senin 28 Oktober 2019, KBRI terus mempromosikan Indonesia yang memiliki keberagaman seni dan budaya tradisional. Salah satu tari yang dihadirkan di London berasal dari Jawa Barat.
Sebagai tarian pembuka, Tari Jaipong Mojang Priangan dibawakan dengan lincah dan menarik oleh tiga penari. Gerak tari diiringi suara khas 2 sinden serta tabuhan kendang dan gamelan yang bersahut-sahutan.
Tidak kurang dari 200 penonton memenuhi ruangan utama Cecil Sharp House. Di salah satu sudut, sejumlah anak kecil ikut menari mengikuti gerakan-gerakan Tari Jaipong.
Tari Merak yang merupakan sajian berikutnya juga mendapat sambutan luar biasa dari penonton. Gerakan kepala dan tangan para penari yang melenggak-lenggok ke sana kemari seolah menggambarkan gerakan burung merak yang sedang bermain di taman.
Keluwesan gerakan Tari Merak menarik perhatian tidak hanya penonton, namun juga para penari dan penampil seni dari negara lain.
Sebagai tarian pamungkas, ditampilkan Rampak Kendang yang dibawakan dengan apik. Rampak Kendang memperlihatkan harmonisasi antara gerakan tari dan tabuhan kendang yang sangat bersemangat.
Gerakan para penari yang berpindah-pindah, saling bertukar tempat dengan tetap menjaga ritme permainan kendang, benar-benar memukau para penonton yang umumnya belum pernah menyaksikan penampilan Rampak Kendang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News