Paris: Segenap anggota parlemen Prancis telah memilih sebuah pasal andalan dalam undang-undang baru. Pasal itu akan memberi warga negara 'hak untuk membuat kesalahan' dalam berurusan dengan pemerintah tanpa dihukum secara otomatis.
Pasal tersebut diadopsi melalui tunjuk tangan, pada Selasa malam 23 Januari 2018, di Majelis Nasional. Menjadi "landasan" sebuah undang-undang untuk "negara yang melayani masyarakat yang dapat dipercaya", menurut pemerintah.
Undang-undang itu merupakan bagian dari reformasi Presiden Emmanuel Macron, yang sudah diserukan selama kampanye pemilihannya. Biar memungkinkan warga negara membuat kesalahan dengan itikad baik dalam berurusan dengan pihak berwenang tanpa membahayakan hukuman soal pelanggaran tingkat pertama.
Akan terserah kepada pemerintah untuk membuktikan bahwa warga bersangkutan telah bertindak dengan itikad buruk.
"Perluasan hak untuk membuat kesalahan sudah diadopsi oleh Majelis sekarang!," Menteri Aksi Publik dan Akun Gerald Darmanin bercuit di Twitter.
"Ini adalah revolusi dalam hubungan antara pemerintah dan yang diperintah," cetusnya seperti dilansir AFP, Rabu 24 Januari 2018.
Berbuat salah adalah manusiawi, tapi pengampunan murni dari pemerintah akan terbatas pada kesalahan pertama, menurut sebuah perubahan yang dibuat pada pasal tersebut atas desakan para pembangkang.
Pada saat pembukaan perdebatan, menteri tersebut berkata bahwa pemerintah telah mendengarkan "warga Prancis yang menyukai layanan publik mereka, tapi bukan pemerintah mereka". Ia mengutip sebuah surat pengaduan yang dikirimkan kepadanya oleh seorang warga bernama "Alexandre".
Anggota DPR harus mempertimbangkan lusinan artikel lebih lanjut dalam RUU mengenai hak untuk melakukan kesalahan. Hak untuk berbuat salah tidak akan berlaku dalam sejumlah kasus, seperti kesehatan masyarakat.
Dianggap sebagai 'sebuah istilah atau kategori yang mencakup berbagai kemungkinan yang berbeda' oleh beberapa pejabat, RUU tersebut membahas subyek yang beragam. Seperti memodifikasi prosedur guna mendapatkan izin tanah perkebunan dengan kincir angin penghasil energi atau turbin angin di laut atau permakluman memberi sumbangan ke gereja melalui SMS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News