Sebelumnya Jambon mempermasalahkan sikap polisi yang mengabaikan peringatan dari Turki mengenai pelaku pengeboman di Brussels. Sebelumnya pelaku tersebut dikeluarkan dari Turki atas keterlibatan dengan kelompok militan Islamic State (ISIS).
Dikonfrontir dengan ketidakpercayaan dari Parlemen Belgia dalam sebuah sesi khusus pada Jumat 25 Maret, Jambon sebelumnya sudah mengungkapkan untuk mengundurkan diri. Menurutnya dia siap bertanggungjawab karena orang lain bersikap tidak waspada dan tidak proaktif.
"Seseorang dalam aparat kepolisian kami melakukan blunder," ujar Jambon, seperti dikutip AFP, Sabtu (26/3/2016).
Pihak berwenang Belgia dibuat malu setelah Turki telah mendeportasi Ibrahim El Bakraoui kembali ke Eropa pada Juli lalu. Bakraoui oleh Turki diperingatkan sebagai anggota militan. Hal itu terbukti, ketika Bakraoui menjadi salah satu oranng yang melakukan pengeboman bunuh diri di Brussels pada Selasa 22 Maret lalu.
Baik pihak berwenang Belgia dan Belanda sudah mendapatkan peringatan dari Turki, tentang kemungkinan Bakraoui terlibat aksi militansi. Turki menyebutnya sebagai anggota militan asing dan bermaksud untuk menggapai Suriah.
Pada saat peringatan dari Turki dikeluarkan, pihak berwenang Belgia justru meragukannya dan mengalai Bakraoui tidak lebih sebagai kriniminal biasa.
Jambon mengatakan Bakraoui ditangkap di Turki di dekat perbatasan Suriah pada 11 Juni 2015. Turki menginformasikan Kedutaan Belgia, yang menyebutkan pria itu akan dipindahkan ke Amsterdam, Belanda pada 14 Juli. Namun Bakraoui tidak ditangkap karena tidak mendapatkan instruksi melakukan penangkapan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id