Pengunduran diri dilakukan di tengah kecaman publik terhadap pemerintah Inggris yang mengancam mendeportasi imigran bertajuk "Generasi Windrush."
"Generasi Windrush" adalah mereka yang datang ke Inggris dari negara-negara Karibia antara tahun 1948 dan 1971. Nama tersebut diambil dari kapal yang mengangkut mereka, MV Empire Windrush.
Rudd, yang menghadapi tekanan mengenai perlakuan pemerintah terhadap Generasi Windrush, mengatakan kepada parlemen pekan lalu bahwa tidak ada target deportasi terhadap orang-orang yang sempat dianggap ilegal di Inggris.
Namun, Rudd akhirnya mengundurkan diri setelah sejumlah dokumen memperlihatkan bahwa target deportasi itu sebenarnya ada.
"Saya seharusnya menyadari hal ini, dan saya bertanggung jawab penuh," tutur dia dalam surat pengunduran dirinya kepada Perdana Menteri Theresa May, seperti dikutip AFP.
Mundurnya sang menteri menjadi pukulan telak bagi PM, yang secara publik mendeklarasikan "kepercayaan penuh" terhadap Rudd.
Pemerintahan May menghadapi sejumlah kecaman setelah diketahui banyak orang dari Generasi Windrush telah diancam akan dideportasi dari Inggris.
Partai Buruh Inggris menuduh Rudd tidak kompeten sebagai menteri dan hanya menjadi "perisai" bagi PM May. "Ini tidak mengejutkan. Hal mengejutkannya adalah, mengapa baru terjadi setelah berjalan sekian lama," ucap Dianne Abbott dari Partai Buruh.
"Arsitek dari krisis ini, Theresa May, harus memberikan penjelasan penuh mengapa situasi ini bisa terjadi," lanjut dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News