Dilansir AFP, Senin 3 September 2018, polisi setempat mengatakan, total ada 9.500 demonstran yang menggelar protes terpisah di beberapa kota di Jerman.
Pada Minggu dan Senin malam pekan lalu, gelombang kekerasan meletus setelah dua imigran ditangkap atas dugaan penikaman terhadap Daniel Hillig, seorang warga keturunan Jerman-Kuba.
Sesudah penangkapan keduanya, massa penentang imigran menyerang orang-orang yang mereka anggap orang asing, termasuk dari Afghanistan, Suriah, dan Bulgaria.
Di bawah kebijakan imigrasi Kanselir Angela Merkel, lebih dari satu juta imigran dan pengungsi diizinkan masuk Jerman sejak 2015.
Sekitar 4.500 pendukung sayap kanan dari berbagai gerakan, termasuk Partai Anti-Imigrasi Alternatif untuk Jerman (AfD) dan gerakan anti-Islam PEGIDA, hadir dalam aksi protes di Chemnitz.
Sementara sekitar 3.500 orang lainnya berbaris untuk mendukung kebijakan Merkel. Mereka membawa spanduk bertuliskan, "Chemnitz bukan warna abu-abu atau cokelat," dan "Pilih Cinta daripada Kebencian."
Menteri Luar Negeri Heiko Maas mengapresiasi yang diperlihatkan pendukung kebijakan Merkel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News