“Swedia unggul dalam industri berteknologi tinggi dan ASEAN mau belajar dari Swedia,” kata Bagas, dalam keterangan tertulis KBRI Stockholm kepada Medcom.id, Senin 29 April 2019.
Pernyataan ini ia sampaikan ketika bertemu dengan Menteri Perdagangan Luar Negeri Swedia, Ann Linde di Kementerian Luar Negeri Swedia.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Swedia juga memainkan peran penting dalam perekonomian di Uni Eropa dan sebagai salah satu pionir dalam mendukung perdagangan bebas dan adil (free and fair trade),” lanjut Bagas.
Menanggapi pernyataan tersebut, Menteri Linde menyatakan bahwa, Swedia berpegang pada konsep triple helix, yaitu kerja sama erat sektor akademisi, swasta, dan pemerintah untuk memajukan sektor perekonomian.
Swedia juga memiliki tingkat transparansi, kebebasan berpendapat, dan penegakan hukum yang tinggi. Hal-hal tersebut yang menjadikan Swedia menjadi negara yang mampu mendorong konsep free and fair trade tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, disepakati juga bahwa konektivitas adalah kunci dari semakin meningkatnya hubungan baik ASEAN dan Swedia.
"Yang harus diperhatikan tidak hanya infrastrukturnya saja, tapi juga software yang mencakup payung hukum dan regulasi agar pergerakan barang, jasa, modal, dan tenaga kerja, diantara negara ASEAN, dan hingga menuju dan dari Swedia selalu lancar,” ungkap Bagas.