Pria 62 tahun itu memutuskan tidak mencalonkan diri dalam pemilihan umum mendatang. Ia menyadari tingkat kepuasan publik terhadap dirinya merosot tajam, bahkan pernah hanya mencapai angka empat persen.
Kepemimpinan Hollande ditandai serangkaian serangan teror, tingginya angka pengangguran dan skandal perselingkuhan yang terungkap pada Januari 2014.
Meski 70 persen responden mengatakan kepada institusi Odoxo menyatakan bahwa Hollande menjalankan performa buruk, namun survei terhadap 1001 orang sejak awal April memperlihatkan bahwa sebagian hasil kerjanya dianggap positif.
Seperti dilansir AFP, mayoritas responden (54 persen) menilai kebijakan keamanan dan reformasi sosial yang diterapkan Hollande diterima baik oleh masyarakat. Namun dalam perekonomian, hanya 16 persen warga yang menyetujui pendekatannya.
Warga Prancis akan memilih presiden baru pada 23 April yang akan diikuti putaran kedua pada Mei.
Calon presiden independen Emmanuel Macron, pria 39 tahun mantan menteri di kabinet Hollande, unggul dari beragam survei lokal di Prancis. Ia diyakini akan mampu mengalahkan tokoh sayap kanan Marine Le Pen di putaran kedua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News