medcom.id, Jakarta: Pengakuan Amerika Serikat (AS) atas kawasan Asia yang menjadi fokus politik luar negerinya, tak membuat Rusia lantas membuat pengakuan yang sama juga.
Tanpa sebuah pengakuan atau deklarasi, kawasan Asia sudah menjadi fokus dari Rusia. Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin sempat tersenyum penuh arti ketika Metrotvnews.com dalam wawancara khusus Senin (26/9/2016), menanyakan apakah Rusia akan mendeklarasikan hal yang sama seperti AS.
"Tanpa mengumumkan hal tersebut dan tanpa mendeklarasikan seperti AS, tentu Asia adalah fokus kami, karena Rusia sendiri adalah negara kawasan Asia Pasifik. Bagaimana Asia tidak menjadi fokus kami, sedangkan kami adalah negara Asia Pasifik? Rusia sendiri adalah negara yang berbatasan dengan Asia dan Eropa. We are nation of Asia Pacific," ujar Dubes Galuzin.
Menurut Galuzin, Asia sendiri sebuah kawasan dengan pertumbuhan ekonomi yang melesat tinggi serta organisasi di dalamnya seperti ASEAN, dan Asia Pasifik adalah aktor baru dalam dunia internasional yang juga mempunyai arsitektur-arsitektur yang dapat diperhitungkan. Di sini, Rusia mencoba untuk berkontribusi untuk di dalam arsitektur baru di kawasan ini.
"East Asia Summit tentu sangat berpengaruh untuk implementasi ini, terutama mekanismenya. Yang Rusia promosikan di East Asia Summit adalah arsitektur baru ini yang perlu dikembangkan di mana tak peduli negara kecil atau besar punya andil dalam hal ini," tegasnya.
"Kami juga bekerja sama dengan Tiongkok, Brunei Darussalam, dan tentu Indonesia untuk mempromosikan ini. Kami juga berpartisipasi di ekonomi dan pembangunan Asia Pasifik sendiri," ucap Dubes Galuzin.
Namun di mata Galuzin, Rusia tak bekerja sendiri. Negeri Beruang Merah juga dibantu oleh Armenia, Belarus, Kazakhstan, Uzbekistan, Kyrgystan, dan Turkmenistan yang juga mempunyai akses dengan Rusia.
Selama KTT ASEAN-Rusia pada Mei kemarin, Rusia juga bertujuan untuk membentuk ekonomi strategis dengan ASEAN. Negeri yang dipimpin oleh Presiden Vladimir Putin itu juga menjadi bagian dalam Shanghai Cooperation. Di Shanghai Cooperation ini pihaknya berharap India dan Pakistan bisa ikut bergabung, begitu juga Iran di mana kerja sama ini meliputi beberapa bidang seperti ekonomi, pendidikan dan sosial budaya.
.jpg)
.jpg)
Keamanan dan konflik Laut China Selatan
Rusia sadar, bahwa mereka juga memandang keamanan di Asia Pasifik sedikit tidak stabil, contohnya banyaknya perompakan, IUU Fishing, perdagangan manusia. Tetapi di waktu yang sama, situasi keamanan ini bisa diperbaiki. Galuzin menegaskan pemerintahnya siap untuk bekerja sama dengan organisasi-organisasi di kawasan untuk mengatasi masalah ini.
Seperti contoh dalam kasus klaim Laut China Selatan. Rusia sebagai negara yang tak mempunyai klaim di Laut China Selatan, memposisikan bahwa mereka mengutakaman perdamaian di Laut China Selatan. "Kami sangat percaya diri untuk mengatakan ini kepada semua negara yang bersitegang atas perairan tersebut," pungkasnya.
Permasalahan Laut China Selatan harus segera diselesaikan secara diplomatik dan negosiasi, tanpa militer dan peperangan. Rusia sadar bahwa isu ini memang sudah menjadi perhatian dunia internasional dan tak bisa diabaikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News