"Peringatan untuk Venesia. Angin Sirocco terus bertiup. Saya imbau semua untuk menjaga diri Anda dan tetap mengetahui informasi terbaru mengenai permukaan air," kata Wali Kota Luihi Brugnaro, dilansir dari Channel News Asia, Jumat 15 November 2019.
Brugnaro menyalahkan perubahan iklim ketika banjir menyapu kota sejak Rabu lalu. Air membanjiri situs bersejarah basilika dan bangunan-bangunan yang sudah berabad-abad lamanya berdiri.
Air akan mencapai puncaknya pada Jumat, pukul 11.20 pagi waktu setempat. Kemudian turun menjadi 110 hingga 120 centimeter selama akhir pekan. Dalam kondisi normal, level air mencapai 80-90 centimeter.
Pemerintah Italia menetapkan keadaan darurat di Venesia di Italia terendam air hingga ketinggian air 1,87 meter. Kondisi ini membanjiri basilika bersejarahnya dan memutus aliran listrik ke rumah-rumah.
Lebih dari wilayah 80 persen kota,-sebuah situs warisan dunia UNESCO,- berada di bawah air ketika pasang mencapai puncaknya.
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte menggambarkan banjir sebagai ‘pukulan ke jantung negara kita’. Dia mengatakan pemerintah sekarang akan bertindak cepat untuk menyediakan dana dan sumber daya.
Conter mengatakan dia mengumumkan tindakan darurat pada Kamis, menambahkan bahwa setiap individu dapat mengklaim hingga 5.000 Euro atau sekitar Rp77,5 juta. Sementara untuk sektor meraih ganti rugi, 20 ribu Euro atau sekitar Rp310 juta sebagai kompensasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News