Menteri Perdagangan Liz Truss mengatakan departemennya "secara tidak sengaja" memberikan dua lisensi yang melanggar putusan Pengadilan Tinggi pada Juni. Ia pun meminta maaf.
Inggris diyakini mengirim lebih dari 250.000 poundsterling atau senilai Rp4,3 miliar suku cadang radio ke pasukan yang dikerahkan dalam perang saudara di Yaman.
Dikutip dari Mirror, Selasa 17 September 2019, pesanan asli untuk peralatan perang hampir setengah juta pound, sampai pejabat turun tangan dan membatalkannya.
Izin lebih lanjut yang diidentifikasi oleh departemen sebagai pelanggaran peraturan termasuk kipas pendingin 200 Poundsterling atau setara Rp3,5 juta, peralatan untuk mengatasi bom pinggir jalan.
Lisensi lebih lanjut, seharga 5.000 Poundsterling atau senilai Rp88 juta untuk komponen radar, telah dicabut karena para pejabat menyimpulkan itu "mungkin digunakan dalam konflik di Yaman."
Dalam sepucuk surat kepada anggota parlemen Graham Jones, ketua Komite Kontrol Ekspor Senjata, Truss mengkonfirmasi penyelidikan akan diluncurkan atas izin ilegal.
Perusahaan senjata harus mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk lisensi menjual senjata dan peralatan militer kepada rezim asing.
Inggris telah melisensikan setidaknya senjata senilai 5,3 miliar Poundsterling setara Rp93 triliun ke Arab Saudi sejak perang di Yaman dimulai pada Maret 2015.
Lisensi ini termasuk senilai 2,7 miliar poundsterling untuk pesawat terbang, helikopter dan drone -- dan senilai lebih dari 2,5 miliar poundsterling untuk granat, bom, rudal, dan alat penanggulangan. Meskipun ada larangan penjualan, perwakilan Kerajaan Saudi berada di London pekan lalu untuk menghadiri pameran senjata di London, atas undangan pemerintah Inggris.
Menteri Perdagangan Bayangan dari Partai Buruh, Barry Gardiner, meminta Truss untuk mengundurkan diri. Ia berkata: "Rakyat Inggris tidak ingin terlibat dalam memicu krisis kemanusiaan di Yaman dan Menteri Luar Negeri harus segera menangguhkan semua penjualan senjata ke Arab Saudi."
"Ribuan orang terbunuh dalam perang ini dan mengejutkan bahwa Menteri Perdagangan berpikir permintaan maaf akan membebaskannya," sambungnya.
"Liz Truss harus menjelaskan mengapa departemennya gagal total. Jika dia tidak dapat mengendalikan departemennya, mematuhi hukum dan melakukan apa yang benar secara moral, dia harus mengundurkan diri," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News