Cameron berbicara dalam sebuah konferensi pers di Downing Street, London, bersama Kanselir Jerman Angela Merkel. Keduanya mengaku sama-sama mendukung penuh Hollande.
"Angela dan saya telah berbicara pada Francois Hollande sore ini, dan menawarkan bantuan penuh kami, termasuk agensi intelijen, di masa kritis seperti saat ini," tutur Cameron, seperti dikutip Telegraph.
"Kami sepenuhnya berada di belakang Perancis dalam usaha memerangi terorisme, demi melindungi kebebasan berekspresi, penegakan hukum dan demokrasi. Sangatlah penting menjaga nilai-nilai ini setiap hari," sambung dia.
Penyerangan brutal terhadap majalah Charlie Hebdo menewaskan 12 orang, termasuk beberapa editor dan pelukis kartun ternama di Paris. Aksi terorisme ini diduga terkait kecaman pada Charlie Hebdo, yang dinilai sebagian pihak menggunakan alasan kebebasan berekspresi secara berlebihan.
Polisi datang lima menit setelah penyerangan terjadi. Satu pelaku yang masih berusia 18, Hamyd Mourad, menyerahkan diri ke petugas.
Sementara dua pelaku lainnya melarikan diri ke jalanan kota Paris. Mereka diketahui sebagai Cherif Kouachi dan Said Kouachi, kakak beradik yang sempat terjerat kasus terorisme.
Beberapa jam setelah penyerangan, ribuan warga Perancis menggelar aksi solidaritas mendukung kebebasan pers di sejumlah kota besar.
Seorang saksi mata mengaku mendengar salah satu pelaku mengklaim berasal dari grup teroris Al Qaeda di Yaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News