Sejak pertama kali terdeteksi di Tiongkok pada akhir Desember 2019, COVID-19 telah menyebar ke lebih dari 60 negara. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun meningkatkan status siaga korona ke level tertinggi.
Dilansir dari AFP, museum Louvre ditutup karena para staf menolak bekerja di tengah kekhawatiran terjangkit korona. Sejumlah turis mengeluhkan penutupan ini karena mereka telah membeli tiket dan tidak mendapat pemberitahuan apapun.
Jumlah kasus korona di Prancis mencapai 130, dengan total kematian dua orang. Otoritas Prancis berencana melarang segala bentuk acara yang melibatkan 5.000 orang atau lebih untuk meminimalisasi risiko penularan COVID-19.
Tidak hanya itu, pemerintahan Presiden Emmanuel Macron juga berencana menutup sejumlah sekolah dan membatalkan berbagai acara keagamaan atau olahraga di area-area terdampak korona.
Dua kasus terkonfirmasi korona di Prancis adalah anak-anak, masing-masing berusia satu dan lima tahun. Ibu mereka, 27, juga terjangkit virus korona di kota Strasbourg. Sejauh ini, tidak ada anak di bawah 10 tahun yang meninggal usai terjangkit COVID-19.
Dalam beberapa hari terakhir, korona COVID-19 telah menyebar ke sub-Sahara Afrika. Sementara Armenia dan Republik Ceko telah melaporkan kasus pertama mereka pada akhir pekan kemarin. Di Jerman dan Italia, jumlah kasus korona melonjak hampir dua kali lipat.
Qatar, Ekuador, Luxembourg dan Irlandia masing-masing telah mengonfirmasi kasus perdana korona pada Sabtu kemarin.
Amerika Serikat juga tak luput dari penyebaran korona. Sabtu kemarin, AS melaporkan kematian pertama akibat virus korona di negara bagian Washington.
Presiden AS Donald Trump langsung menggelar konferensi pers usai kabar kematian tersebut muncul. Trump kemudian meminta semua warga AS untuk tetap tenang dan tidak memicu kepanikan di tengah penyebaran korona COVID-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News