Satu dari dua warga AS harus menjalani operasi karena terkena tanduk banteng di bagian leher. Sementara satu warga AS lainnya diketahui berasal dari Kentucky, yang terkena serudukan di bagian paha.
Dilansir dari laman BBC, total 48 orang terluka dan telah dirawat Palang Merah di hari pertama San Fermin. Festival ini akan digelar pada setiap pagi di jalanan sempit kota Pamplona hingga Minggu pekan depan.
Para peserta, sebagian besar mengenakan pakaian putih dengan syal merah, berlarian bersama kawanan banteng di jalanan sepanjang 850 meter menuju sebuah arena.
Enam banteng dilepas pada setiap harinya dalam festival ini. Di arena, keenam banteng itu akan berhadapan dengan matador profesional.
Sedikitnya 16 orang tewas dalam festival San Fermin sejak 1910 setelah pemerintah Spanyol resmi mencatatnya. Orang terakhir yang meninggal dunia saat San Fermin adalah Daniel Jimeno Romero, yang diseruduk banteng di bagian leher pada 2009.
Lebih dari satu juta orang menghadiri San Fermin pada setiap tahunnya, yang berkontribusi cukup besar bagi perekonomian lokal. San Fermin tetap digelar meski sejumlah pihak menyerukan agar festival tersebut diakhiri.
Selain alasan kekerasan terhadap hewan, San Fermin juga diminta segera diakhiri karena tercoreng sejumlah kasus pelecehan seksual. Dalam beberapa tahun terakhir, muncul laporan terjadinya pelecehan seksual terhadap perempuan saat San Fermin terjadi.
Lebih dari 125 kota di Spanyol mendeklarasikan diri mereka sebagai penentang festival banteng. Tiga dari wilayah otonom di Spanyol -- Kepulauan Balearic, Kepulauan Canary dan Catalonia -- telah melarang sepenuhnya festival semacam itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News