Ocehan terbaru Mendagri Matteo Salvini muncul sepekan setelah Aquarius, sebuah kapal yang berisi 630 pengungsi, juga ditolak dan terpaksa berbalik arah ke Spanyol.
Salvini mengatakan kapal tersebut, yang dioperasikan kelompok bantuan Jerman Mission Lifeline, mengangkut sekelompok imigran di perairan Libya. Mission Lifeline membantah, dan mengatakan para imigran itu diselamatkan di perairan internasional.
Italia menyarankan Malta menerima kapal tersebut.
Juru bicara pemerintah Malta mengatakan pihaknya bukan otoritas kompeten karena "pencarian dan penyelamatan" awal dilakukan Libya. Spanyol kemudian menawarkan bantuan ke Malta.
Pemimpin partai Liga sayap kanan Italia, Salvini menyamakan kapal penyelamat dengan layanan taksi laut yang membantu jaringan penyelundup manusia.
"Kami tidak lagi dapat menerima satu orang pun. Kami justru ingin mengusir beberapa dari mereka (yang sudah ada di Italia)," ujar Salvini, seperti dikutip dari Independent, Minggu 24 Juni 2018.
"Pelabuhan-pelabuhan Italia sudah tidak bisa lagi menampung aktivitas para penyelundup manusia. Buka pelabuhan Malta! Buka pelabuhan Prancis," lanjut dia.
"Mereka (para imigran) hanya dapat melihat Italia di kartu pos," tegas Salvini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News