Demikian disampaikan kepolisian Prancis, Senin (12/1/2015), seiring penyebaran 10 ribu prajurit untuk melindungi sejumlah lokasi rawan, seperti sekolah dan permukiman Yahudi.
Dua petugas mengatakan pada Associated Press bahwa otoritas sedang menelusuri Paris untuk mencari jejak mobil Mini Cooper milik Hayat Boummeddiene, buronan nomor satu Prancis. Boummeddiene adalah mantan istri Amedy Coulibaly, penyandera yang membunuh empat Yahudi di supermarket Kosher.
"Ada sekitar 10 terduga teroris yang terlibat penyerangan Paris, lima atau enamnya mungkin masih bebas berkeliaran," ucap salah seorang aparat yang enggan menyebutkan nama.
Salah satu petugas juga menyebut Coulibaly sempat meledakkan sebuah bom mobil pada Kamis lalu di kota Villejuif. Serangan itu tidak menimbulkan korban jiwa, dan juga kurang mendapat sorotan media.
Perdana Menteri Manuel Valls menegaskan perburuan teroris adalah salah satu prioritas, karena ancaman terorisme saat ini masih relatif tinggi.
Rentetan aksi terorisme selama tiga hari terjadi di Prancis sejak Rabu pekan lalu. Peristiwa berdarah dimulai dari pembantaian di Charlie Hebdo, disusul penembakan seorang polisi wanita, dan penyanderaan di supermarket Kosher.
Total 17 orang tewas dalam rangkaian aksi teror tersebut. Dua pelaku penyerangan Charlie Hebdo, Cherif dan Said Kouachi, serta pelaku penyanderaan Coulibaly, tewas ditembak polisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News