Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik tidak menampik Brexit adalah isu krusial negaranya saat ini. Namun dia menekankan Brexit bukan semacam penentu hidup matinya Inggris.
"Setelah nanti Inggris keluar dari UE, dunia bisnis di Inggris akan mencari dan menemukan kesempatan lain di luar Uni Eropa. Kami akan coba tingkatkan hubungan di luar Eropa," sebut Dubes Moazzam, dalam acara peringatan 70 tahun hubungan bilateral Inggris dan Indonesia di Kedubes Inggris di Jakarta, Selasa 12 Maret 2019.
"Saya sangat yakin daya saing Inggris di kancah global tidak akan berkurang akibat Brexit. Pendidikan, olahraga, musik dan bidang lainnya masih akan tetap menjadi unggulan Inggris," lanjut dia.
Mengenai hubungan dengan Indonesia, Dubes Moazzam menegaskan bahwa semua akan berjalan semakin biasa setelah Brexit. Ia bahkan yakin hubungan kedua negara justru akan meningkat di masa mendatang.
"Justru menurut saya prospek kerja sama ke depannya akan lebih tinggi," sebut Dubes Moazzam.
Maret ini menjadi penentu isu Brexit. Inggris harus cepat membuat kesepakatan baru dengan UE sebelum harus meninggalkan keanggotaan pada 29 Maret mendatang.
Hari ini, Selasa 12 Maret 2019, Perdana Menteri Inggris Theresa May kembali ke London pada pagi hari. Dia dijadwalkan menggelar rapat kabinet mengenai Brexit.
Sementara voting mengenai Brexit juga akan digelar malam ini waktu Inggris. Dalam pemungutan suara sebelumnya, parlemen Inggris menolak perjanjian Brexit yang sudah susah payah diupayakan PM May.
Penolakan itu berkutat seputar klausul mengenai 'backstop'. Mengenai Backstop, parlemen Inggris menginginkan agar perbatasan Irlandia Utara dengan Irlandia tetap dibuka setelah Brexit terjadi.
Berbicara di Irlandia Utara beberapa pekan lalu, PM May berjanji mencarikan solusi agar perbatasan Irlandia tetap dibuka dan juga menjaga perjanjian damai yang telah mengakhiri kekerasan sektarian berdekade-dekade lalu di wilayah tersebut.
Kekhawatiran terbesar Inggris saat ini adalah keluar dari UE tanpa menyepakati perjanjian apapun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News