Panama Papers adalah kumpulan 11,5 juta dokumen berukuran hingga 2,6 terabyte yang didapatkan seorang sumber anonim dari firma hukum Mossack Fonseca. Panama Papers kemudian disebarkan ke berbagai media dunia oleh organisasi International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) pada 3 April.
Seperti dikutip AFP, Kamis (7/4/2016), Hypo Vorarlberg merupakan satu dari banyak nama bank yang muncul di Panama Papers. Mossack Fonseca dituding membantu klien kaya raya dan terkenal di seluruh dunia yang ingin menyembunyikan berbagai aset untuk menghindari pajak atau mencuci uang.
"Saya masih 100 persen yakin bank ini tidak melanggar aturan hukum," tutur Grahammer, yang mengatakan dirinya akan tetap menjabat hingga penggantinya sudah ditentukan.
Otoritas kekuatan Austria (FMA) sejak Rabu kemarin telah mulai memeriksa sejumlah akun di Hypo Vorarlberg.
Hypo Vorarlberg, yang sebagian besar dimiliki negara bagian Vorarlberg, sudah diperiksa FMA sejak 2012 atas kaitan dengan sebuah firma yang berbasis di Virgin Island dan Gennady Timchenko, seorang pengusaha asal Rusia yang terkena sanksi ekonomi Amerika Serikat (AS).
FMA memberitahu otoritas Austria mengenai dugaan pencucian uang, namun penyelidikan dihentikan karena kurangnya bukti. Grahammer mengatakan Hypo sudah tidak lagi berbisnis dengan Timchenko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News