medcom.id, Brussels: Polisi Belgia, pada Rabu 25 Januari, menggerebek delapan rumah di kawasan Brussels. Penggeledahan itu sebagai bagian dari operasi kontra-terorisme yang sedang berlangsung.
Menurut juru bicara kantor kejaksaan federal kepada AFP, penggerebekan tidak berhubungan dengan serangan Islamic State (ISIS) di Paris pada November 2015 atau pengeboman di Brussels, Maret tahun lalu.
"Ada delapan rumah digerebek di kawasan Brussels," kata juru bicara Kejaksaan Federal Belgia, seperti dilansir AFP, Rabu (25/1/2017). Ia menambahkan operasi tersebut masih berlangsung dan akan ada pernyataan tambahan, siang waktu setempat nanti.
Belgia telah bersiaga tinggi sejak serangan Paris yang menewaskan 130 orang dan bom Brussels yang menewaskan 32 orang. Para penyelidik mengatakan, sel teroris yang sama berbasis di Brussels melakukan kedua serangan yang diklaim oleh kelompok militan ISIS.
Situs web koran La Derniere Heure pertama kali melaporkan penggerebekan, menyebutkan, pasukan khusus didukung polisi kontra-teror merazia rumah-rumah di Molenbeek, Schaerbeek, Anderlecht, dan Laeken.
Dikatakan, beberapa orang ditahan untuk ditanyai atas tuduhan bahwa mereka sudah melakukan perjalanan ke Suriah atau baru kembali dari zona perang.
Belgia menjadi negara Uni Eropa dengan jumlah militan per kapita tertinggi yang telah berjuang mengobarkan jihad di Suriah dan Irak, kisarannya diperkirakan 465 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News