(Baca: Fisikawan Inggris Stephen Hawking Meninggal).
Tahun lalu Hawking mengatakan bahwa keputusan Trump untuk membatalkan Perjanjian Iklim Paris dapat menimbulkan konsekuensi bencana bagi planet bumi.
Dalam sebuah wawancara, dia katakan "Kita mendekati titik kritis di mana pemanasan global menjadi tidak dapat diubah lagi."
Hawking juga menambahkan bahwa tindakan Trump bisa mendorong bumi melewati ambang batas untuk menjadi seperti planet Venus yang memiliki suhu dua ratus lima puluh derajat dan menghasilkan asam sulfat.
Semasa hidupnya, fisikawan yang wafat pada 14 Maret 2018 bahkan meramalkan bahwa perubahan iklim akan menjadi salah satu bahaya terbesar yang akan dihadapi manusia di tahun-tahun mendatang.
Namun, dia optimis aksi cepat tanggap bisa mengurangi dampaknya. "Dengan menolak bukti perubahan iklim, dan menarik diri keluar dari Perjanjian Iklim Paris, Donald Trump akan menyebabkan kerusakan lingkungan,- yang mestinya dapat dihindari,- ke planet kita yang indah, yang membahayakan alam, bagi kita dan anak-anak kita," katanya, seperti dinukil Catch News, Rabu 14 Maret 2018.
Tujuan kesepakatan Paris adalah mengurangi emisi global. Membatasi suhu di seluruh dunia dari kenaikan di atas dua derajat Celcius.
Hawking, yang berusia 76 tahun, pesimis tentang kelangsungan hidup umat manusia, dia pernah berkata, "Saya khawatir evolusi memiliki keserakahan dan agresi yang tersembunyi terhadap genom manusia. Tidak ada tanda-tanda konflik berkurang, dan perkembangan teknologi dan senjata yang dimiliterisasi. Pemusnah massal bisa membuat bencana itu."
Dia bahkan menambahkan bahwa cara terbaik untuk bertahan hidup dari umat manusia adalah koloni-koloni independen di luar angkasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id