Honcharuk menyebut Zelenskiy sebagai "orang awam" dalam bidang ekonomi, dan juga mengatakan bahwa seorang presiden Ukraina sebaiknya memiliki latar belakang pendidikan yang lebih baik. Zelenskiy merupakan mantan komedian yang menjadi presiden tanpa pengalaman politik apapun.
"Saya mengisi posisi ini untuk memenuhi program presiden. Bagi saya, dia adalah seorang tokoh yang terbuka dan sopan," kata Honcharuk di laman Facebook pada Jumat kemarin.
"Namun, untuk menyingkirkan keraguan apapun mengenai rasa hormat terhadap presiden, saya menulis surat pengunduran diri dan menyerahkannya ke presiden," sambung dia.
Honcharuk mengklaim audio itu merupakan "kompilasi fragmen dari sejumlah pertemuan pemerintah." Ia menyalahkan "sejumlah kelompok berpengaruh" yang mengesankan dirinya seperti tidak menghormati presiden.
Zelenskiy merespons Honcharuk dan menolak surat pengunduran dirinya. Ia kemudian meminta Honcharuk untuk menyerahkan laporan kinerjanya sebagai perdana menteri ke parlemen.
"Saya memutuskan untuk memberi Anda kesempatan kedua," tutur Zelenskiy, disitir dari Deutsche Welle, Sabtu 18 Januari 2020. Ia mengaku kontroversi seputar rekaman audio tersebut memang "tidak menyenangkan."
Mengenai rekaman audio, Zelenskiy tidak ingin memperpanjang masalah tersebut demi menjaga stabilitas politik di Ukraina.
Selain Honcharuk, Zelenskiy dipusingkan proses pemakzulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang dipicu pembicaraan via telepon antar keduanya. Trump dinilai melanggar aturan karena meminta Zelenskiy menyelidiki Hunter Biden, anak dari Joe Biden.
Seorang mantan pengacara, Honcharuk baru menjadi PM Ukraina kurang dari enam bulan lalu. Ia menjadi PM termuda di Ukraina saat mulai menjabat di usia 35 tahun pada Agustus 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News