Sedikitnya 129 orang tewas dan 352 lainnya terluka dalam serangkaian serangan yang dilancarkan kelompok militan Islamic State (ISIS) di Paris pada Jumat. Serangan paling mematikan terjadi di teater Bataclan, yang menelan lebih dari 100 korban jiwa.
Presiden Hollande langsung menggelar rapat darurat dengan petinggi keamanan Prancis. Dia juga mengumumkan hari berkabung nasional selama tiga hari.
"Dalam menghadapi peperangan (melawan terorisme), negara ini harus mengambil langkah tegas," kata Hollande di Paris, seperti dikutip AFP, Sabtu (14/11/2015).
"Prancis akan menghabisi para barbar dari Daesh tanpa ampun," tegas dia, menggunakan akronim ISIS dalam Bahasa Arab.
Setelah serangkaian serangan terjadi di Paris, Hollande langsung melemparkan tudingan ke ISIS. Tudingan Hollande terbukti benar, karena ISIS merilis video konfirmasi, bahwa pembantaian di Paris memang ulah mereka.
Hollande menggambarkan serangan di Paris sebagai "aksi perang yang dilakukan pasukan teroris dan dikendalikan dari luar negeri." Sang presiden menegaskan "tekad Prancis tetap tak terpatahkan."
"Kami akan bekerja sama dengan sekutu kami untuk memerangi ancaman teroris ini. Prancis kuat, dan walaupun negara ini terluka, kami akan tetap bangkit. Kami akan melindungi diri kami sendiri," tegas Hollande.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id