medcom.id, Wina: Partai Rakyat Austria, yang dipimpin oleh seorang pemuda berusia 31 tahun, Sebastian Kurz, diperkirakan akan memenangkan pemilu Austria. Jika menang, maka Kurz otomatis akan menjadi pemimpin Austria, sekaligus menjadi pemimpin termuda di dunia.
Partai konservatif ini diperkirakan meraup suara lebih dari 31 persen. Untuk meraih suara dari mayoritas, partai Kurz bisa mencari aliansi bersama Partai Kebebasan yang memiliki kebijakan anti-imigrasi.
"Sudah saatnya terjadi perubahan di negara ini. Hari ini adalah tatanan yang kuat bagi kita, untuk mengubah negara ini, dan saya mengucapkan terima kasih kepada Anda semua yang telah membuat ini menjadi mungkin. Saya begitu bahagia, dan saya berharap bisa bekerja di Austria," ungkap Kurz di depan para pendukungnya.
Dikutip dari BBC, Selasa 17 Oktober 2017, sebelum mengikuti pemilu, Kurz adalah Menteri Luar Negeri. Ia menjadi Menteri Luar Negeri termuda di Eropa saat mengemban jabatan itu di usianya yang baru 27 tahun.
Pada Mei 2017, ia didapuk menjadi pemimpin Partai Rakyat Austria. Ia memulai karier politiknya melalui sayap muda partai tersebut. Pria yang dijuluki "Wunderwuzzi” ini mulai dibandingkan dengan pemimpin muda Prancis Emmanuel Macron, dan pemimpin muda Kanada, Justin Trudeau.
Kendati demikian, Partai Rakyat Austria atau OVP gagal mendapatkan kursi mayoritas parlemen karena hanya meraih 31,6 persen suara. Mereka pun harus membentuk koalisi agar dapat menjalankan pemerintahan dengan leluasa.
Merujuk pada perhitungan suara terakhir, posisi kedua pemilu ditempati oleh Demokrat Sosial pada angka 26,9 persen, disusul FPO dengan perolehan suara 26 persen.
Untuk membentuk pemerintah, Kurz harus membentuk koalisi dengan salah satu pihak lainnya. Pasangan partai yang paling mungkin dilihat adalah FPO, pimpinan Heinz-Christian Strache, meskipun ini jauh dari perkiraan.
Sejumlah analis dan pakar memperkirakan dia akan membentuk koalisi dengan Partai Kebebasan mengingat arah kebijakan kedua partai relatif sama yaitu di ranah imigrasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News