Demikian disampaikan Perdana Menteri Manuel Valls kepada BBC, Minggu (13/11/2016), dalam peringatan satu tahun serangan teror yang menewaskan 130 orang.
Valls mengatakan pemilihan umum berikutnya akan meliputi banyak pertemuan, dan oleh karena itulah pengamanan ketat diperlukan untuk "melindungi demokrasi kami."
Juli lalu, Prancis memperpanjang status darurat keamanan hingga enam bulan ke depan. Perpanjangan dilakukan usai terjadinya serangan lanjutan, di mana seorang pria menabrakkan truk ke kerumunan massa yang menewaskan 84 orang di Nice.
Dalam wawancara dalam program Hardtalk di BBC, Valls menyebut adanya risiko mengenai kemungkinan "serangan seperti yang kita semua lihat di Nice."
"Sulit untuk mengakhiri status darurat keamanan saat ini," tambah dia.
Lewat status darurat, kepolisian Prancis memiliki kuasa lebih dalam melakukan pencarian dan penggerebekan terhadap terduga teroris.
Pemilu 2017
Valls mengatakan Prancis harus tetap aman saat masa kampanye pemilu presiden dan parlemen, yang akan berlangsung antara April dan Juni tahun depan.
Sejumlah polling mengingatkan bahwa pemilu tahun depan dapat menggoyang sistem politik Prancis saat ini yang cenderung terpecah.
Presiden sosialis Francois Hollande, yang belum mengumumkan apakah akan ikut dalam pemilu, adalah pemimpin Prancis paling tidak populer dalam sejarah negaranya. Beberapa survei menunjukkan Hollande memiliki peluang tipis untuk kembali berkuasa.
Survei lain memprediksi pemimpin sayap kanan Marie Le Pen akan menjadi salah satu kandidat utama dalam pemilu mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id