Badan Keamanan Federal Rusia (FSB) mengaku telah menerima informasi adanya "agensi intelijen asing yang hendak melancarkan serangan berskala besar mulai dari 5 Desember."
FSB menyebut serangan ditujukan untuk "mengacaukan sistem finansial Rusia, termasuk aktivitas di beberapa bank besar."
"Kami menerapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menangkal ancaman terhadap perekonomian dan keamanan informasi di Rusia," tutur FSB, seperti dikutip AFP, Jumat (2/12/2016).
Perusahaan keamanan Kaspersky mengatakan sebuah serangan besar pada November telah mengenai sedikitnya lima bank terbesar di Rusia. Kaspersky mengatakan seerangan tersebut menggunakan seperangkat alat yang terdeteksi berada di 30 negara, termasuk Amerika Serikat (AS).
Bank pemerintah Rusia Sberbank mengaku telah diretas, namun menegaskan operasi perbankan masih berjalan tanpa kendala.
Moskow disalahkan atas beberapa operasi peretasan. Pada Oktober, AS secara resmi menuduh Rusia telah mencoba "memengaruhi" pemilihan umum presiden 2016.
Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan serangan di dunia maya dari Rusia telah menjadi hal biasa seperti "bagian dari kehidupan sehari-hari."
Agensi intelijen Inggris MI5 juga mengingatkan bahwa Rusia sudah menjadi lebih agresif dan menggunakan serangan di dunia maya untuk mendorong kebijakan luar negerinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News