medcom.id, Catalunya: Puluhan ribu orang hadir dalam protes akhir menjelang referendum kemerdekaan Catalunya dari Spanyol. Referendum ini sendiri akan berlangsung pada 1 Oktober 2017, esok.
Regional Presiden Catalunya Carles Puigdemont mengatakan kepada massa, bahwa Catalunya akan mengambil langkah pertama menuju negara yang berdaulat.
Kepolisian Spanyol juga mengerahkan ribuan petugas tambahan di Spanyol, di saat pemerintah pusat berupaya untuk menghentikan pemungutan suara. Bahkan Google sudah menghapus sebuah aplikasi yang digunakan untuk mengarahkan warga ke lokasi tempat pemungutan suara.
Sebagai wilayah di timur laut Spanyol yang kaya dan memiliki populasi hingga 7,5 juta jiwa, Catalunya memiliki bahasa dan budayanya sendiri. Selama ini bagian dari Spanyol tersebut memiliki otonomi yang sangat luas dan tidak diakui sebagai wilayah terpisah dari Spanyol.
Tekanan untuk memisahkan diri dari Spanyol sudah meningkat tinggi sejak lima tahun terakhir. Tetapi ketika pemilu daerah pada 2015, sekitar 40 persen pemilih mendukung partai yang loyak terhadap Spanyol. Meskipun saat itu pemilu tersebut dimenangkan oleh aliansi partai yang pro-kemerdekaan.
Akan pemungutan suara akan berlangsung?
Polisi di seluruh Catalunya sudah diperintahkan untuk mencegah bangunan umum digunakan sebagai tempat pemungutan suara.
Sementara banyak materi referendum disita oleh polisi dalam beberapa pekan terakhir. Selain itu, polisi juga mengancam para pejabat yang terlibat dalam kampanye referendum, akan didakwa.
Tetapi, Pemerintah Catalunya menegaskan pada Jumat 29 September 2017, berencana untuk membuka lebih dari 2.000 tempat pemungutan suara.
Puigdemont kepada massa, seperti dikutip BBC, Jumat 29 September 2017 menyatakan: "Kawan, kemenangan adalah hasil akhir. Pada Minggu nanti, datang pada saat referendum dan pulang ke rumah untuk mengubah sejarah".
Bersama pendahulunya, Artur Mas, keduanya datang ke Barcelona di mana panggungnya dihiasi kata "Referendum is Democracy" atau "Referendum adalah Demokrasi" dalam huruf raksasa.
Mengapa Madrid menolak?
Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy menilai rendah upaya separatis Catalunya, khususnya usai percobaan referendum pada 2014. Hal ini memberikan tidak ada konsensi atas tuntutan pemungutan suara yang mengikat secara hukum.
Rajoy pun bersumpah untuk menghentikan pemungutan suara tahun ini. "Referendum ini merupakan bentuk pelanggaran terhadap konstitusi yang menegaskan bahwa 'Spanyol adalah kesatuan yang tidak bisa dipecahkan, yang merupakan tanah air dari seluruh warga Spanyol'," tegas PM Rajoy.
Sementara kelompok yang mendukung persatuan di Spanyol, menilai Catalunya sudah menikmati otonomi luas di dalam Negeri Matador sendiri. Perlakukan pemerintah pusat ini sudah dinikmati oleh wilayah Basque dan Galicia.
Juru Bicara Pemerintah Spanyol Inigo Mendez de Vigo menuduh Pemerintah Catalunya tidak fleksibel dan terlalu berat sebelah. Menurutnya apa yang terjadi saat ini adalah bentuk nasionalis Catalunya sendiri yang menentang terhadap Madrid sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News