Pada Selasa pagi, 17 Desember 2024, ia tewas dalam ledakan bom di Moskow, sebuah insiden yang diklaim sebagai tanggung jawab Ukraina.
Karier dan Peran Kirillov
Kirillov lahir pada 13 Juli 1970 di Kostroma, RSFSR. Ia bergabung dengan Angkatan Bersenjata Uni Soviet pada tahun 1987 dan lulus dengan predikat kehormatan dari Sekolah Komando Militer Tinggi Kimia Kostroma pada 1991.Selama kariernya, Kirillov memegang berbagai posisi penting, mulai dari komandan peleton hingga kepala brigade perlindungan radiasi, kimia, dan biologi.
Pada tahun 2017, Kirillov diangkat menjadi kepala pasukan perlindungan NBC Rusia. Di bawah kepemimpinannya, pasukan ini bertugas melindungi Rusia dari ancaman senjata pemusnah massal, termasuk mengembangkan sistem senjata seperti TOS-2 "Tosochka", sistem peluncur berat yang digunakan dalam perang modern.
Kirillov juga dikenal sebagai tokoh yang sering tampil di media, terutama selama invasi Rusia ke Ukraina. Ia menyebarkan klaim bahwa Ukraina, dengan bantuan Amerika Serikat, mengembangkan senjata biologis.
Tuduhan ini, termasuk klaim tentang bom kotor dan senjata berbasis virus, tidak pernah didukung bukti kredibel.
Kronologi Pembunuhan

Gambar: Lokasi pembunuhan Igor. (BBC)
Kirillov tewas dalam ledakan bom yang ditanam di skuter listrik di dekat apartemennya di kawasan Ryazansky Prospekt, Moskow.
Ledakan itu cukup kuat untuk menghancurkan jendela di gedung seberang jalan dan menewaskan asistennya, Ilya Polikarpov.
Pihak berwenang Rusia menemukan kamera tersembunyi yang dipasang di mobil dekat lokasi, menunjukkan Kirillov telah diawasi sebelum pembunuhan.
Menurut media Rusia, bom yang digunakan memiliki daya ledak setara 300 gram TNT. Ukraina mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini melalui dinas keamanannya, menyebut Kirillov sebagai "penjahat perang" yang menjadi target sah.
Kontroversi dan Warisan
Kirillov adalah tokoh yang kontroversial, dengan keterlibatan langsung dalam penggunaan senjata kimia selama perang di Ukraina.Menurut Departemen Luar Negeri AS, ia memfasilitasi penggunaan kloropikrin dan gas air mata, yang dilarang oleh Konvensi Senjata Kimia. Lebih dari 2.000 tentara Ukraina dilaporkan dirawat di rumah sakit akibat serangan kimia di bawah komandonya.
Setelah kematiannya, berbagai reaksi muncul. Mantan Presiden Dmitry Medvedev mengutuk serangan ini dan berjanji akan membalasnya, sementara Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, memuji Kirillov sebagai "pemimpin yang berani dan berdedikasi."
Di sisi lain, juru bicara Perdana Menteri Inggris menyatakan, "Kami tidak akan berduka atas kematian seseorang yang bertanggung jawab atas penderitaan rakyat Ukraina."
Igor Kirillov dikenang sebagai jenderal yang memainkan peran penting dalam strategi militer Rusia, terutama di bidang perlindungan nuklir dan kimia. Namun, keterlibatannya dalam kejahatan perang membuatnya menjadi sosok yang kontroversial.
Pembunuhannya menyoroti intensitas konflik antara Rusia dan Ukraina serta risiko yang dihadapi oleh pejabat tinggi di Moskow.
Baca Juga:
Jenderal Rusia Tewas akibat Ledakan di Moskow
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News