"Kami menyerukan AS untuk kembali ke ranah hukum internasional, mengakhiri politik pemerasan dan berhenti memprovokasi ketegangan di Venezuela dari luar negeri," kata Kemenlu Rusia, dikutip dari laman Press TV, Jumat 26 April 2019.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan AS mengumumkan sejumlah sanksi terhadap Arreaza dan juga seorang hakim senior Venezuela, Carol Padilla. Kedua orang itu disebut AS memainkan peranan dalam krisis ekonomi dan politik yang saat ini melanda Venezuela.
Menkeu AS Steven Mnuchin mengatakan bahwa segala aset Arreaza dan Padilla yang terkait dengan Negeri Paman Sam -- baik secara langsung ataupun tidak -- akan diblokir.
Venezuela dilanda krisis politik sejak tokoh oposisi Juan Guaido mendeklarasikan diri sebagai presiden interim pengganti Maduro pada Januari.
Pemerintahan AS di bawah Presiden Donald Trump, salah satu dari 50 negara yang mengakui deklarasi Guaido, sejak saat itu terus menekan pemerintahan Maduro. Beberapa kali AS juga memunculkan wacana akan melancarkan aksi militer terhadap Maduro.
Washington juga telah menyita aset perminyakan Venezuela yang ada di AS untuk mengalihkan keuntungan dari sektor tersebut dari Maduro ke Guaido.
Selain itu, AS juga mendorong negara-negara lain untuk menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Maduro dan meringankan atau mencabut penalti terhadap pejabat Venezuela yang mendukung Guaido.
"AS telah berulang kali memperlihatkan penolakan untuk mengadopsi metode negosiasi dalam menyelesaikan situasi (di Venezuela)," sebut Kemenlu Rusia.
"Sanksi terhadap Arreaza adalah percobaan brutal untuk menekan pemerintahan dan rakyat Venezuela," lanjutnya.
Baca: Maduro Tuduh AS Ingin Memperbudak Venezuela
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News