Kaljulaid mengatakan komentar yang dibuat oleh Mart Helme berusia 70 tahun itu ‘memalukan’. Setelah ia mengkritik pemimpin termuda yang baru diangkat di dunia pada acara bincang-bincang radio tentang partainya.
Sanna Marin, 34, diangkat sebagai Perdana Menteri Finlandia pekan lalu. Berita itu sebagian besar disambut dengan reaksi positif di seluruh dunia.
Tetapi Helme, pemimpin partai sayap kanan populis, Ekre, membuat referensi yang merendahkan dengan mengacu tugas Marin sebagai kasir pusat perbelanjaan di awal karirnya.
"Sekarang kita melihat bagaimana seorang gadis pramuniaga telah menjadi perdana menteri dan bagaimana beberapa aktivis jalanan dan orang-orang yang tidak berpendidikan juga bergabung dengan kabinet," katanya, disiarkan dari Independent, Kamis, 19 Desember2019.
Pernyataan mengejek itu memimpin Partai Reformasi oposisi untuk menyerukan mosi tidak percaya pada menteri. Disertai tekanan yang meningkat bagi Perdana Menteri Juri Ratas untuk turun tangan dan memecatnya.
Parlemen Estonia dengan 101 kursi memberikan suara mendukung pengangkatan Helme pada Selasa dengan 44 suara berbanding 42. Tetapi mosi itu gagal lolos karena tidak mencapai mayoritas absolut dari 51.
Kaljulaid menelepon rekannya dari Finlandia Sauli Niinisto untuk menyampaikan permintaan maaf publik atas nama negara dan pemerintahnya, BBC News melaporkan.
"Saya juga mengakui kepadanya betapa malunya saya untuk semua ini,” tuturnya.
Helme juga telah meminta maaf, tetapi menyalahkan media karena salah memahami komentarnya.
"Jika seseorang telah salah paham, maka saya ingin mengatakan bahwa saya menawarkan permintaan maaf saya kepada perdana menteri Finlandia," ujar dia.
Kaljulaid tidak asing dengan komentar seksis Helme, yang juga diterimanya ketika dia menjadi presiden wanita pertama di negara itu.
Dia memanggilnya "seorang wanita yang menghangatkan secara emosional" awal tahun ini.
Menteri keuangan Estonia dan wakil ketua Ekre, Martin Helme, membela pernyataan menteri dalam negeri tersebut, mengatakan kepada wartawan setempat bahwa itu seharusnya ditafsirkan sebagai "pujian".
"Mengenai apa yang dia katakan, bahwa seorang gadis pramuniaga bisa menjadi perdana menteri. Itu jenis pujian. Kita hidup di zaman di mana semua orang suka tersinggung tetapi tidak ada yang menyinggung," komentarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News