Cleverly adalah tokoh ke-8 yang mengajukan diri usai May mendeklarasikan pengunduran dirinya 7 Juni mendatang.
May mengatakan akan mundur sebagai pemimpin Partai Konservatif pada Jumat pekan depan. Proses untuk memilih pemimpin baru akan dimulai di pekan berikutnya.
"Inggris membutuhkan perubahan dan saya percaya, saya adalah orang yang tepat untuk memberikan perubahan tersebut," kata Cleverly, dikutip dari AFP, Rabu 29 Mei 2019.
Sementara itu, tokoh-tokoh yang telah mengajukan diri dalam reli pemilihan PM Inggris ini antara lain, Menteri Luar Negeri Jeremy Hunt; Menteri Perkembangan Internasional Rory Stewart; Menteri Kesehatan Matt Hancock, mantan Menlu Inggris Boris Johnson; dan mantan Menteri Tenaga Kerja dan Pensiun Esther McVey.
Baca: Dua Tokoh Lagi Calonkan Diri untuk Jabatan PM Inggris
Selain itu, masih ada mantan Menteri Brexit yang mengundurkan diri pada 2018, Dominic Raab dan mantan Ketua DPR yang baru saja mengundurkan diri, Andrea Leadsom.
Mundurnya May disebut-sebut karena banyaknya tekanan dari parlemen dan partainya sendiri, Partai Konservatif, yang menuntut digelarnya referendum kedua terkait keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Sejak Januari 2019, Parlemen telah menolak usulan May yang terus melakukan negosisasi dengan Uni Eropa serta upaya-upaya May untuk berkompromi dengan Partai Buruh. Usul May atas RUU Brexit juga ditolak.
May juga menawarkan pengaturan perdagangan yang lebih erat dengan Uni Eropa sebagai insentif. Dia menyebut penawaran tersebut kesempatan terakhir untuk menyelesaikan masalah Brexit.
Tidak ada perubahan substansial dari proposal baru tersebut, yang membuat banyak anggota parlemen menolaknya, termasuk dari partainya sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News