Puluhan rumah di sejumlah daerah di Albania dikabarkan rusak akibat gempa. Kementerian Pertahanan Albania mengatakan gempa kali ini adalah yang terkuat sejak 30 tahun terakhir.
"Semua tetangga saya berkeluar sambil berteriak. Untungnya gempa tidak berlangsung lama, hanya sekitar 20 detik," kata Agim, seorang pensiunan di Tirana, dilansir dari laman RTE, Minggu 22 September 2019.
Menteri Kesehatan Albania Ogerta Manastirliu melaporkan bahwa 68 orang menjalani perawatan luka akibat gempa di Tirana dan Durres. Sebagian besar dari mereka terluka saat panik melarikan diri dari rumah masing-masing.
Di Tirana, 48 rumah dan tiga apartemen mengalami keretakan akibat gempa. Sementara di Durres, 42 rumah dan empat apartemen juga mengalami hal serupa.
Tidak hanya rumah dan apartemen, sejumlah mobil terparkir di Tirana juga dilaporkan rusak akibat tertimpa material bangunan.
"Satu hal yang patut disyukuri adalah tidak adanya korban jiwa," ucap Menhan Albania Olta Xhacka dalam sebuah konferensi pers.
Dua puluh bangunan di luar kota Tirana dan Durres juga dikabarkan rusak akibat gempa. "Telah dikonfirmasi tidak ada kerusakan terhadap sumur minyak," lanjut Xhacka, merujuk pada wilayah penghasil minyak di Fier.
Badan Survei Geologi AS menyebutkan kekuatan gempa di Albania adalah magnitudo 5,6. Sementara Institut Geosains Albania mencatatnya di angka 5,8, dengan guncangan susulan berkekuatan 5,3.
"Guncangan terkuat adalah yang pertama. Beruntung, guncangan susulan tidak terlalu kuat," sebut Xhacka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News