Perdana Menteri Inggris Boris Johnson tegaskan akan tetap keluar dari Uni Eropa setelah 31 Oktober. Foto: AFP
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson tegaskan akan tetap keluar dari Uni Eropa setelah 31 Oktober. Foto: AFP

PM Inggris Tegaskan Tidak Akan Tunda Brexit

Medcom • 07 Oktober 2019 13:44
London: Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memperingatkan Uni Eropa bahwa ia tidak akan menunda Brexit setelah 31 Oktober. PM Johnson juga menggarisbawahi bahwa proposal terakhirnya adalah kesempatan terakhir untuk mencapai kesepakatan.
 
“Perdana menteri mengatakan kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam percakapan di telepon bahwa Uni Eropa tidak boleh terpengaruh dengan prasangka yang keliru jika Inggris akan tetap di Uni Eropa setelah 31 Oktober,” kata seorang Juru Bicara Kantor PM Inggris, seperti dikutip AFP, Senin, 7 Oktober 2019.
 
Johnson mengatakan dia tidak akan meminta penundaan lagi walaupun anggota parlemen Inggris mengesahkan undang-undang bulan lalu. Dalam UU yang disahkan itu dinyatakan bahwa dia berkewajiban untuk mencari penundaan Brexit lain jika dia gagal mendapatkan kesepakatan pada akhir pertemuan puncak Uni Eropa pada 17-18 Oktober 2019.

“Undang-undang ini akan terlihat melemahkan negosiasi. Namun, jika para pemimpin UE bertaruh bahwa itu tidak akan mencegah kesepakatan, ini akan menjadi kesalahpahaman bersejarah,” sebut juru bicara Downing Street.
 
"Inggris telah membuat tawaran besar dan penting, tetapi sudah waktunya bagi Komisi Uni Eropa untuk menunjukkan kesediaan untuk berkompromi juga. Jika tidak, Inggris akan pergi tanpa kesepakatan," tambah dia.
 
Para pemimpin Eropa merespons proposal ini dengan tenang terhadap proposisi terbaru London. Sebelumnya, Inggris telah mendesak Uni-Eropa untuk mengintensifkan pembicaraan mengenai proposal tersebut, karena para pemimpin Eropa memperingatkan bahwa mereka harus merevisi rencananya dalam beberapa hari untuk menyelesaikan kesepakatan dalam bulan ini.
 
Menteri Brexit Stephen Barclay mengatakan Uni Eropa perlu menunjukkan ‘kreativitas dan fleksibilitas’ menjelang 31 Oktober. PM Johnson telah berjanji untuk mengakhiri 46 tahun keanggotaan Uni-Eropa dengan atau tanpa perjanjian.
 
Juru bicara Pemerintah Prancis mengatakan Macron setuju dalam seruannya dengan Johnson bahwa pembicaraan antara tim perunding top Uni Eropa Michel Barnier dan pejabat Inggris akan dilanjutkan dalam beberapa hari mendatang untuk menilai perjanjian ini akan segera disetujui di akhir pekan.
 
Barclay menegaskan bahwa ide-ide yang disampaikan Johnson ke Brussels dalam pertemuan resmi berupa ‘zona pendaratan luas’ dan ‘negosiasi intensif’ sangat diperlukan.
 
"Kami telah membuat proposal dengan sangat serius termasuk kompromi di pihak kami," ungkap Barclay kepada BBC.
 
"Kita perlu masuk ke negosiasi intensif dengan seksama untuk mengklarifikasi isi kesepakatannya,” jelas Barclay.
 
Barclay menambahkan, pemerintah sedang mempertimbangkan untuk mengadakan pemungutan suara parlemen di hadapan pertemuan dengan Uni Eropa. Pemungutan suara ini dilaksanakan untuk menunjukkan kepada Brussel (markas UE) bahwa rencana itu mendapat dukungan para anggota parlemen.
 
Para pemimpin Eropa dilaporkan menolak permintaan Inggris untuk terus melakukan diskusi awal mengenai proposal yang akan berlangsung akhir pekan. Mereka akan melanjutkannya pada  Senin, dengan waktu yang hampir sedikit menjelang Pertemuan Uni Eropa.
 

 

 

 
Penulis: Rifqi Akbar
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan