Kim Jong-un dan Vladimir Putin. (Photo: Alexey Nikolsky/Sputnik/AFP via Getty Images)
Kim Jong-un dan Vladimir Putin. (Photo: Alexey Nikolsky/Sputnik/AFP via Getty Images)

Korea Utara Kirim Pasukan ke Perang Ukraina, Ini Keuntungan Mereka

Riza Aslam Khaeron • 14 Januari 2025 10:58
Jakarta: Keputusan Korea Utara untuk mengirimkan pasukan dan senjata ke Rusia dalam perang melawan Ukraina telah menjadi salah satu langkah diplomatik paling berani yang diambil Kim Jong-un.
 
Pada 13 Januari 2025, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky merilis video yang menunjukkan dua tentara Korea Utara yang ditawan.
 
Video tersebut memberikan gambaran langka tentang keterlibatan Korea Utara dalam perang ini. Langkah ini memberikan berbagai keuntungan bagi Pyongyang, termasuk pendapatan besar dan pengaruh diplomatik yang signifikan. Apa saja? Yuk simak.
 

Alasan dan Latar Belakang Kerjasama

Melansir The New York Times, Korea Utara mengirimkan sekitar 11.000 pasukan serta persediaan senjata untuk mendukung Rusia.

Pasukan ini beroperasi di wilayah Kursk bersama tentara Rusia untuk merebut kembali wilayah yang hilang akibat serangan Ukraina.
 
Selain itu, Pyongyang telah menyediakan lebih dari 20.000 kontainer senjata yang mencakup jutaan peluru artileri, rudal balistik, dan sistem peluncur roket.
 
Motivasi utama dari langkah ini adalah kebutuhan mendesak Pyongyang untuk mendapatkan bantuan ekonomi dan teknologi militer.
 
Kim Jong-un berusaha mengatasi dampak sanksi internasional yang menghantam keras ekonomi negaranya. Rusia, yang kekurangan sumber daya manusia dan persenjataan akibat perang, menjadi mitra yang ideal bagi Korea Utara.
 

Keuntungan untuk Korea Utara

Menurut laporan yang diterbitkan The New York Times, langkah ini memberikan berbagai keuntungan bagi Korea Utara. Dari sisi finansial, Korea Utara dapat menghasilkan hingga $5,5 miliar dari penjualan senjata ke Rusia.
 
Selain itu, pengiriman pasukan dapat menghasilkan hingga $572 juta per tahun. Rusia juga menyediakan minyak, pangan, dan peningkatan teknologi senjata sebagai imbalan. Analisis citra satelit menunjukkan peningkatan signifikan pengiriman minyak Rusia ke Korea Utara.
 
Perang Ukraina juga memberikan kesempatan bagi Korea Utara untuk menguji rudal balistik terbaru, seperti KN-23 dan KN-24, melawan sistem pertahanan udara Barat.
 
Data dari pengujian ini akan digunakan untuk meningkatkan efektivitas persenjataan Korea Utara.
 
Dari sisi diplomasi, kerja sama ini memperkuat hubungan Korea Utara dengan Rusia, termasuk penandatanganan perjanjian pertahanan pada Juni lalu. Pyongyang juga memperoleh dukungan diplomatik tambahan dalam menghadapi tekanan internasional.
 

Risiko yang Dihadapi

Meskipun ada banyak keuntungan, kerjasama ini membawa risiko besar bagi Korea Utara. Sebagian besar amunisi yang dikirim ke Rusia sudah usang, dan beberapa di antaranya gagal berfungsi di medan perang.
 
Pengiriman besar-besaran ini juga menguras stok senjata domestik Korea Utara, membuat negara tersebut rentan jika konflik terjadi di Semenanjung Korea.
 
Beberapa pasukan Korea Utara juga dilaporkan mengalami kesulitan beradaptasi dengan perang di dataran rendah dan medan terbuka di Ukraina, dengan kemungkinan desertir yang meningkat.
 
Selain itu, hubungan militer yang lebih erat dengan Rusia dapat merusak hubungan Korea Utara dengan Cina, mitra dagang terbesar mereka yang menyumbang lebih dari 90% perdagangan internasional Korea Utara.
 
Langkah Korea Utara untuk mendukung Rusia dalam perang Ukraina menunjukkan dinamika geopolitik yang kompleks di kawasan Asia Timur dan Eropa Timur.
 
Meskipun memberikan manfaat ekonomi dan teknologi, keputusan ini juga meningkatkan risiko bagi stabilitas internal Korea Utara dan hubungan regionalnya.
 
Hubungan ini memberikan Pyongyang peluang untuk bertahan di tengah tekanan sanksi internasional, tetapi juga menempatkan Kim Jong-un pada posisi rentan, baik secara domestik maupun internasional.  Apakah aliansi ini akan bertahan dalam jangka panjang masih menjadi pertanyaan besar.
 
Baca Juga:
Ukraina Siap Pulangkan Dua Tentara Korea Utara ke Kim Jong-un
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WAN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan