Dalam sebuah tweet yang diposting padaMinggu pagi, Wilders mengatakan bahwa perhatian internasional pada kontes telah memungkinkannya untuk menekankan pentingnya kebebasan berbicara.
"Misi tercapai. Akhir dari kontes,” tulis Wilders dalam akun Twitternya, seperti dikutip The Star, Senin, 30 Desember2019.
Bersamaan dengan Tweet itu, Wilders menyertakan karikatur yang dia katakan adalah gambar pemenang. Karikaturt itu menggambarkan seorang pria yang tampak marah dengan janggut.
Gambar Nabi Muhammad secara tradisional dilarang dalam Islam sebagai penyembah berhala. Karikatur dianggap oleh sebagian besar Muslim sebagai sangat ofensif.
Wilders membatalkan kontes serupa pada Agustus 2018 lalu setelah polisi menangkap seorang pria yang mengancam akan membunuhnya karena rencananya.
Pada saat itu, rencana untuk mengadakan kontes juga mendorong demonstrasi besar-besaran di Pakistan dan Wilders mengatakan dia merasa bahaya kekerasan terhadap orang-orang tak berdosa terlalu besar.
Partai Kebebasan (PVV) yang dipimpin Wilders adalah yang terbesar kedua di parlemen Belanda. Tetapi partai antiIslam itu bukan bagian dari pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News