Paus Fransiskus membasuh kaki pengungsi (Foto: AFP)
Paus Fransiskus membasuh kaki pengungsi (Foto: AFP)

Paus Basuh Kaki Warga Pria Muslim saat Rangkaian Ritual Paskah

Fajar Nugraha • 25 Maret 2016 13:57
medcom.id, Roma: Paus Fransiskus melakukan ritual paskah di dekat kota Roma, Itala. Dalam kesempatan itu, Paus membasuh kaki seorang pria Muslim yang merupakan pengungsi.
 
Bukan hanya pria Muslim itu, tetapi beberapa pengungsi lainnya juga dibasuh dan dicium kakinya oleh pemimpin Gereja Katolik tersebut. Tampak 11 pengungsi dan seorang pekerja yang turut serta dalam ritual ini.
 
Salah satu dari pencari suaka bahkan tengah menggendong bayi, ketika Paus membasuh dan kemudian mencium kakinya. Air mata mengucur di pipi dari perempuan yang mencari perlindungan di Eropa itu, ketika melihat Paus Fransiskus berlutut kemudian menyiram air dan mengeringkannya dengan handuk serta mencium kaki dari para pengungsi ini.

Mereka yang dipilih untuk mengikuti ritual ini adalah empat warga Katolik Nigeria, tiga perempuan koptik asal Eritrea, tiga warga Muslim dari Mali, Pakistan, Suriah dan seorang warga India yang beragama Hindu. Sementara seorang lainnya adalah pekerja asal Italia yang membantu pengungsi ini dipenampungan Centre of Castelnuovo, di Porto sebelah utara Roma.
 
"Kita semua bersaudara dan ingin hidup dalam kondisi damai," ujar Paus Fransiskus, seperti dikutip AFP, Jumat (25/3/2016).
 
Perayaan pada Kamis 24 Maret itu merupakan bagian dari menuju Paskah pada Minggu 27 Maret mendatang. Ritual membasuh kaki rakyat jelata ini sudah lama dilakukan oleh Paus yang berasal dari Argentina itu.
 
Sementara tempat penampungan dari pengungsi ini dikelola oleh Kementerian Dalam Negeri Italia. Penampungan ini dipenuhi oleh 892 orang dari 25 negara, termasik 35 perempuan dan tujuh anak-anak.
 
Sejak lama Paus mendorong dunia internasional untuk membuka diri menerima pengungsi. Dia pun meminta setiap negara di Eropa untuk melawan penindasan yang ada di dunia saat ini dan menerima para pengungsi dengan tangan terbuka, serta menghindari diskriminasi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan