"Kami mendapatkan permintaan maaf yang jelas dari Turki ataupun niat untuk berjanji menghukum pelaku dari kejahatan ini (penembakan jet Rusia)," ujar Presiden Vladimir Putin, seperti dikutip AFP, Jumat (27/11/2015).
Putin juga mengecam para pemimpin Turki yang dengan sengaja mengarahkan hubungan Rusia-Turki ke jalan buntu. Hal ini menurut Putin amat disesalkan.
Penembakan jet tempur SU-24 itu oleh Putin sebelumnya dianggap seperti ditusuk dari belakang. Peristiwa tersebut menurutnya amat kontradiksi dengan akal pikiran serta melanggar hukum internasional.
Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev menyebut penembakan jet tempur itu sebagai tindakan agresi. Medvedev pun memberikan instruksi untuk mengatur sanksi ekonomi yang dimungkinan bisa diarahkan ke Turki.
"Beberapa departemen sudah diminta untuk mengatur formulasi untuk merespons tindakan agresi ini," tutur Medvedev.
Menurut Medvedev, berdasarkan hukum Rusia, sanksi ekonomi bisa dilakukan dalam beberapa bentuk. Ini seperti ditundanya program kerja sama ekonomi, termasuk pembatasan transaksi keuangan seperti perdagangan luar negeri serta biaya ekspor dan impor.
"Pembatasan harus dilakukan dan tetap berlaku hingga hubungan bilateral kedua negara mulai membaik," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id