Belgia, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Polandia dan Swedia mengatakan, dalam pernyataan bersama, sangat prihatin atas aksi militer di barat laut Suriah tersebut. "Aksi itu terjadi dengan konsekuensi kemanusiaan yang berpotensi menjadi bencana bagi warga sipil," kata pernyataan tersebut, dilansir dari AFP, Jumat 7 September 2018.
Delapan negara tersebut juga mendesak sekutu militer Suriah, yaitu Rusia, Iran dan juga Turki untuk menegakkan pengaturan gencatan senjata dan de-eskalasi yang disepakati di Idlib.
"Serangan militer skala penuh di Idlib akan membahayakan nyawa lebih dari tiga juta warga sipil, termasuk satu juta anak-anak yang tinggal di wilayah itu," ungkap mereka.
Mereka memperingatkan kemungkinan pemindahan massal. Mereka juga mengecam penggunaan senjata kimia dalam serangan tersebut.
Amerika Serikat (AS) telah mendesak Suriah dan pendukung militernya untuk menghentikan rencana serangan habis-habisan terhadap Idlib. Pasalnya, lebih dari 350 ribu orang tewas dalam perang tujuh tahun Suriah. Namun PBB khawatir serangan terhadap Idlib dapat memicu pertumpahan darah terburuk dari konflik tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News