"Jadi layar infra merah ini akan memudahkan kapten untuk melihat rute dalam kondisi gelap," tutur salah satu awak pesawat kepada Medcom.id.
Komandan Sayap Royal Air Force Inggris, Ed Horne mengatakan, pesawat canggih ini bahkan bisa terbang dua kali lebih jauh dibanding pesawat angkut lainnya.
"Kami menggunakan pesawat jenis ini secara efektif sejak 2017. Saat itu kami membantu pencarian korban dan pemberian bantuan di Kepulauan Karibia yang terkena dampak topan," katanya di atas pesawat A400M, yang tengah diparkir di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa, 12 November 2019.

Pesawat angkut militer Airbus A400M milik Angkatan Udara Inggris. Foto: Medcom.id/Marcheilla Ariesta.
Ed Horne mengatakan bahwa pesawat tersebut dapat mengangkut lebih dari 37 ton. Biasanya, jumlah tersebut dapat diangkat oleh dua pesawat.
Jelas, kata dia, menggunakan A400M sangat efektif untuk memberikan bantuan ke daerah-daerah terpencil. Bahkan, kata Horne, pesawat ini bahkan bisa lepas landas atau mendarat di jalur yang pendek.
Horne mengatakan bahwa mereka pernah menggunakan A400M untuk membawa bantuan bagi korban gempa dan tsunami Palu pada 2018. Bahkan, saat mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, pesawat ini tengah mengakut berbagai cargo sekaligus sebuah mobil besar.
Pesawat milik AU Inggris ini hanya berada di Jakarta untuk hari ini saja. Nantinya, mereka akan melanjutkan perjalanan ke Malaysia dan Sri Lanka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News