"Sebagai presiden, saya meminta pemerintah Spanyol untuk mengaktifkan kembali semua yang telah diambil dari Catalonia," kata Puigdemont dari Brussels, seperti dikutip AFP, Sabtu 30 Desember 2017,
Madrid memecat Puigdemont dan semua anggota timnya di Catalonia usai referendum kemerdekaan pada 1 Oktober. Puigdemont kemudian menghindari penangkapan dan melarikan diri ke Belgia, sementara sejumlah rekannya dipenjara.
Dari Brussels, Puigdemont mengkampanyekan gerakannya untuk pemilu regional pada 21 Desember. Namun pengadilan Spanyol menjerat Puigdemont dengan pasal pemberontakan, penghasutan dan penyalahgunaan dana publik.
Namun dukungan kuat dari kubu pro separatis memperkuat seruan Puigdemont, meski tidak mencapai suara mayoritas.
Baca: PM Spanyol Inginkan Catalonia Kembali Demokratis dan Bebas
Dalam sebuah pesan berdurasi tujuh menit, Puigdemont berkukuh dirinya masih pemimpin "resmi" Catalonia. Ia juga menegaskan hasil referendum telah menunjukkan Catalonia telah dewasa secara demokratis dan berhak mendirikan republik
"Kotak suara telah berbicara," tutur Puigdemont terkait pemilu regional 21 Desember. Ia berharap hasil pemilu itu dapat membuat Madrid mau "berdialog dan bernegosiasi" dengannya.
Jumat kemarin Perdana Menteri Spanyol mengatakan wacana Puigdemont dapat memimpin Catalonia dari negara lain sebagai sesuatu yang "absurd." Ines Arrimadas, kepala regional dari partai Cuidadanos, juga mengungkapkan hal serupa.
"Tuan Puigdemont meyakini dia dapat menjadi presiden Generalitat (eksekutif regional) via internet dan Whatsapp," sebut Arrimadas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id