Menlu RI Retno Marsudi melakukan pertemuan dengan Komisioner Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri Federica Mogherini (Foto: Dok.Kemenlu RI).
Menlu RI Retno Marsudi melakukan pertemuan dengan Komisioner Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri Federica Mogherini (Foto: Dok.Kemenlu RI).

Menlu Retno Imbau Uni Eropa Tak Ikuti Jejak AS Terkait Yerusalem

Fajar Nugraha • 14 Desember 2017 17:18
Brussels: Memperkuat perjuangan diplomasi untuk Palestina, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi tiba di Brussels, Belgia dari Istanbul, Turki pada pukul 21:30, Rabu 13 Desember 2017, untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Komisioner Uni Eropa untuk urusan Luar Negeri dan Pertahanan, Federica Mogherini.
 
"Indonesia mengharapkan negara-negara Uni Eropa untuk tidak mengikuti jejak unilateral Amerika Serikat mengenai status Yerusalem," demikian disampaikan Menlu Retno kepada Komisioner Mogherini, saat melakukan pertemuan bilateral di Kantor Komisioner Uni Eropa, Kamis pagi, 14 Desember 2017.
 
 
Dalam pertemuan tersebut Menlu menyampaikan harapan kepada negara-negara Uni Eropa, yang menjunjung tinggi hukum dan norma internasional, untuk tetap berpegang kepada keputusan 'status quo' yang telah ditetapkan PBB mengenai status Yerusalem saat ini. Menlu RI juga meminta agar semua negara-negara Uni Eropa dapat mengakui Palestina sebagai negara yang merdeka.
 
Tidak hanya menyampaikan harapan kepada negara Uni Eropa, mantan Dubes RI untuk Belanda itu juga menyampaikan hasil-hasil dari KTT Luar Biasa OKI mengenai Palestina 13 Desember 2017 yang berlangsung di Istanbul, Turki. Dijelaskan Menlu Retno bahwa 
 
"Anggota OKI bersatu dan tegas mengecam serta menolak keputusan AS yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel," ujar Menlu Retno dalam keterangan tertulis Kemenlu RI, yang diterima Medcom.id, Kamis 14 Desember 2017.
 
"Kami mengajak Uni Eropa untuk mendukung Palestina melalui berbagai bantuan kemanusiaan, ekonomi dan peningkatan kapasitas. Hal ini penting, agar baik Pemerintah dan rakyat Palestina dapat meningkatkan kapsitasnya dalam memerintah negaranya sendiri," tuturnya.
 
 
Selain isu Palestina, Menlu RI dan Komisioner UE juga membahas perkembangan di Rakhine State. Dalam kaitan ini Menlu RI dan Komisioner  UE mengharapkan agar perjanjian antara Bangladesh dan Myanmar mengenai repatriasi pengungsi dapat segera diimplementasi.
 
Indonesia memiliki kemitraan strategis dengan Uni Eropa. Kedua pihak memiliki shared interests and values antara lain terkait dengan demokrasi, toleransi, human rights, pluralisme, lingkungan hidup dan regional integration/multilateralism. Nilai perdagangan bilateral Indonesia - UE tercatat sebesar 28.5 miliar Euro sepanjang 2016. Ekspor utama Indonesia ke UE antara lain kelapa sawit mencapai 49 persen, tekstil, alas kaki, plastik, karet. 
 
Sementara itu, nilai investasi UE ke Indonesia sebesar 2,6 miliar euro (2016). Indonesia merupakan negara ASEAN pertama yang memiliki Partnership and Cooperation Agreement (PCA) dengan Uni Eropa di 2016.
 
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan