Kanselir Jerman Angela Merkel (kiri) dan Presiden Donald Trump di Gedung Putih, Washington, 17 Maret 2017. (Foto: AFP)
Kanselir Jerman Angela Merkel (kiri) dan Presiden Donald Trump di Gedung Putih, Washington, 17 Maret 2017. (Foto: AFP)

Sindir Trump, Merkel Sebut Proteksionisme Merugikan untuk Jangka Panjang

Willy Haryono • 04 April 2017 22:37
medcom.id, Berlin: Kanselir Jerman Angela Merkel menegaskan proteksionisme mungkin menguntungkan sebuah negara untuk jangka pendek, namun akan merusak daya saingnya di masa-masa mendatang. 
 
Pernyataan Merkel dinilai sebagai peringatan halus kepada Presiden Donald Trump yang menerapkan kebijakan proteksionisme, yakni selalu mendahulukan dan melindungi kepentingan Amerika Serikat di atas segalanya. 
 
Usai bertemu Trump bulan lalu, Merkel berharap AS dan Uni Eropa dapat melanjutkan diskusi mengenai perjanjian perdagangan. 

Merkel pernah menyerukan agar globalisasi dikemas sedemikan rupa dalam bentuk perjanjian multilateral. Ia tidak mau globalisasi membuat sejumlah negara menerapkan proteksionisme. 
 
Trump pernah berkata dirinya tidak setuju dengan isolasionisme, tapi menegaskan bahwa kebijakan perdagangan harus lebih adil dari yang sudah ada saat ini. 
 
Belum lama ini Trump merilis daftar sejumlah negara yang dinilainya curang dalam perjanjian dagang dengan AS. Salah satu dalam daftar Trump adalah Indonesia.
 
Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta AS untuk introspeksi diri atas tuduhan curang pada Indonesia karena nilai perdagangannya surplus terhadap AS.
 
Dalam daftar tersebut, perdagangan AS defisit paling besar terhadap Tiongkok sebesar USD 347 miliar diikuti berturut-turut Jepang, Jerman, Meksiko, Irlandia, Vietnam, Italia, Korea Selatan, Malaysia, India, Thailand, Prancis, Swiss, dan Taiwan. Sementara itu, di bawah Indonesia atau nomor urut 16 adalah Kanada dengan surplus sebesar USD11 miliar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan