PM Inggris David Cameron menyampaikan permohonan terakhirnya pada warga Skotlandia untuk tetap bersama Kerajaan Britania Raya -- BEN STANSALL / AFP
PM Inggris David Cameron menyampaikan permohonan terakhirnya pada warga Skotlandia untuk tetap bersama Kerajaan Britania Raya -- BEN STANSALL / AFP

Permohonan Terakhir PM Inggris pada Warga Skotlandia

Willy Haryono • 16 September 2014 15:38
medcom.id, Aberdeen: Referendum kemerdekaan Skotlandia sudah di depan mata. Nasib Skotlandia akan diputuskan Kamis depan, apakah akan tetap bersama Kerajaan Britania Raya atau berpisah dan menjadi negara baru di dunia.
 
Perdana Menteri Inggris David Cameron menyampaikan permohonan terakhirnya di kota Aberdeen, Skotlandia, Senin (15/9/2014). Sekali lagi ia menegaskan jika warga memilih "Yes," maka Skotlandia akan selamanya berpisah tanpa ada pilihan untuk bergabung kembali.
 
"Ini adalah pekan krusial yang dapat mengubah Kerajaan Britania Raya selamanya," tutur Cameron, seperti dikutip Xinhua. "Banyak orang yang akan memilih 'Yes' dan pada keesokan paginya, tidak akan lagi ada passpor, uang pensiun dan mata uang Poundsterling."

"Kemerdekaan Skotlandia bukan sekedar perpisahan, tapi perceraian yang menyakitkan. Saya mohon, jangan pecah belah keluarga kita. Mari kita bersatu bersama," tambah dia.
 
Sebelumnya, Amerika Serikat mengaku akan menghormati apapun hasil referendum, namun lebih menginginkan jika Kerajaan Britania Raya tetap "kuat, kokoh dan bersatu."
 
Skotlandia akan menggelar referendum kemerdekaan pada Kamis besok. Jika mayoritas warga memilih No (menolak), maka Skotlandia akan tetap bersama Kerajaan Bersatu Britania Raya (UK) alias Inggris. Namun jika mereka memilih Yes (setuju), maka Skotlandia akan melepaskan diri dan menjadi negara independen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan