Lavrov membatalkan kunjungannya ke Turki, dan juga meminta semua warga Rusia melakukan hal sama.
"Insiden teroris di tanah Turki, menurut perhitungan kami, tidak jauh berbeda seperti di Mesir," kata Lavrov, merujuk pada jatuhnya pesawat maskapai Rusia oleh ledakan bom ekstremis.
"Karena alasan inilah, kami tidak merekomendasikan warga untuk pergi ke Turki, baik untuk berlibur atau alasan lainnya," sambung dia dari Sochi, seperti dilansir AFP, Selasa (24/11/2015).
Menurut laporan kantor berita Interfax, Serikat Industri Tur Rusia mengestimasi saat ini ada sekitar 10 ribu turis Rusia di Turki.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku seperti ditusuk dari belakang oleh Turki. Ia juga menyebut Turki sebagai kaki tangan teroris.
"Peristiwa tragis ini akan memiliki konsekuensi serius dalam hubungan Rusia-Turki," tegas Putin.
Seperti Mesir, Turki adalah negara tujuan wisata Rusia. Pada 2014, ada lebih dari tiga juta turis Rusia yang berlibur ke Turki. Turis Rusia adalah pengunjung kedua terbesar ke Turki setelah Jerman.
Setelah jet Rusia ditembak jatuh, dua pilotnya melontarkan diri ke udara. Salah satu pilot tewas ditembak pemberontak di Suriah, sementara nasib satunya lagi belum diketahui.
Rusia menuding jet Rusia melanggar zona udara sebanyak 10 kali dalam kurun waktu lima menit. Sementara Rusia bersikukuh jetnya pada saat itu terbang di wilayah Suriah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id