Reformasi pensiun ini juga memicu penentangan dari pekerja sektor lain, termasuk para penari di Paris Opera. Pemerintah pun berusaha meredam gerakan massa ini dengan memberikan konsesi.
Meski memberi konsesi di tengah gelombang protes kelompok pekerja, Pemerintah Prancis tetap berkukuh menjalankan reformasi pensiun. Inti dari reformasi ini adalah mengganti lebih dari 40 skema pensiun ke dalam sistem tunggal.
Disitat dari AFP, Minggu 29 Desember 2019, para pekerja di Prancis khawatir reformasi akan mengurangi jumlah uang pensiun mereka di masa mendatang.
Untuk penari Paris Opera, Pemerintah Prancis baru akan menerapkan reformasi pensiun kepada yang direkrut setelah tanggal 1 Januari 2022. Sementara penari yang direkrut sebelum tanggal tersebut akan mendapatkan konsesi.
Salah satu bentuk konsesi yang diberikan adalah rencana konversi usai seorang penari sudah berada di ujung karier.
Selama ini, penari di Paris Opera diizinkan pensiun di usia 42. Aturan tersebut dibuat oleh Raja Louis XIV di tahun 1698 -- regulasi tertua dalam sejarah Prancis.
Selain penari, kelompok musisi dan aktor teater juga ikut berunjuk rasa. Pemerintah telah mengundang dua kelompok itu untuk berdiskusi awal tahun depan.
Aksi mogok kerja penari Paris Opera telah berujung kerugian finansial hingga EUR8 juta (setara Rp124 miliar).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News