Tuntutan itu menghidupkan kembali sebuah kasus yang telah mempermalukan kalangan bangsawan Spanyol.
Inaki Urdangarin, suami Putri Cristina, kakak perempuan Raja Felipe VI, pada Februari dijatuhi hukuman enam tahun dan tiga bulan. Ia sudah dinyatakan bersalah lantaran melakukan penipuan sebesar jutaan euro dari sebuah yayasan.
Namun, jaksa penuntut meminta agar Mahkamah Agung menambahkan tuntutan baru atas penggelapan dana publik, dan menaikkan hukuman penjara karena korupsi, kecurangan, dan hukuman penggelapan. Demikian dinyatakan kantor kejaksaan dalam sebuah pernyataan seperti dikutip AFP, Senin 3 Juli 2017.
Jika banding itu berhasil "hukuman penjara akan diperpanjang tiga tahun tujuh bulan," kata pernyataan tersebut. "Itu kira-kira sepuluh tahun penjara."
Urdangarin, 49, juga mengajukan banding atas hukuman tersebut, begitu pula lima pihak lain dalam kasus yang dikenal sebagai "Noos", ke Mahkamah Agung Spanyol. Ini dapat mengkonfirmasi, membatalkan, mengurangi atau meningkatkan jangka waktu dan putusannya bersifat final.
Sebuah pengadilan di Kepulauan Balearic menemukan Urdangarin -- yang tetap bebas selama proses banding -- bersalah karena telah menghabiskan jutaan euro antara 2004 hingga 2006 dari sebuah yayasan nirlaba yang dipimpinnya di pulau Majorca. Dia juga didenda 512.000 euro (setara USD585 ribu).
Cristina diadili atas tuduhan bahwa dia membantu suaminya menghindari pajak. Namun putri raja berusia 52 tahun itu dibebaskan.
Jaksa awalnya meminta hukuman penjara 19 tahun enam bulan atas Urdangarin, mantan pemain bola tangan Olimpiade.
Skandal korupsi yang melibatkan Urdangarin, merebak pada 2010, memicu kemarahan saat Spanyol mengalami krisis keuangan yang parah, menjadi simbol elit yang di luar jangkauan.
Keadaan itu memburuk akhir masa pemerintahan Raja Juan Carlos, yang menyerahkan takhta pada Juni 2014, berharap anaknya Felipe VI bisa menyegarkan citra monarki.
Urdangarin dan Cristina telah dihindarkan dari semua penampilan publik resmi keluarga sejak skandal tersebut timbul. Mereka sekarang tinggal di Swiss.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News