Emmanuel Macron dan Marine Le Pen memiliki pandangan yang bertolak belakang dalam hal Uni Eropa dan keimigrasian. (Foto: Nicolas Messyasz/SIP/Rex/Shutterstock)
Emmanuel Macron dan Marine Le Pen memiliki pandangan yang bertolak belakang dalam hal Uni Eropa dan keimigrasian. (Foto: Nicolas Messyasz/SIP/Rex/Shutterstock)

Tingkat Keikutsertaan Pemilu Prancis Lebih Rendah dari Tiga Pilpres

Willy Haryono • 07 Mei 2017 23:14
medcom.id, Paris: Kementerian Dalam Negeri Prancis merilis angka keikutsertaan warga dalam pemilihan umum pada Minggu 7 Mei 2017, yang relatif lebih rendah dari tiga pemilu sebelumnya. 
 
Hingga pukul 17.00 petang waktu Prancis, seperti dilansir Guardian, tingkat keikutsertaan pemilih berada di angka 65,3 persen. 
 
Angka tersebut lebih rendah dari 71,96 persen pada 2012, 75,1 persen pada 2005 dan 67,62 persen di tahun 2002. 

Sejumlah lembaga survei memprediksi suara golput atau yang tidak menggunakan hak pilihnya dalam pemilu Prancis mencapai 25 hingga 26 persen. Para analis menyebut rendahnya keikutsertaan ini dapat menguntungkan capres sayap kanan Marine Le Pen.
 
Satu hari menjelang pemilu, sejumlah lembaga survei masih menempatkan Emmanuel Macron sebagai pemenang pemilu Prancis. 
 
Gerakan "ni-ni" -- tidak memilih siapapun -- cukup vokal dalam pemilu presiden putaran kedua. Gerakan tersebut didorong politikus veteran Jean-Luc Melenchon dan Francois Fillon. 
 
Hingga saat ini belum ada hasil quick count dalam pemilu Prancis. Sebagian besar tempat pemungutan suara di Prancis ditutup pada 17.00 GMT, namun beberapa di kota besar dibuka lebih lama. 
 
Hasil quick count diperkirakan akan dirilis pada pukul 18.00 GMT.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan