Hollande menilai Prancis harus memilih Macron ketimbang Marine Le Pen, tokoh sayap kanan yang dinilainya akan mengancam kestabilan Prancis.
Berbicara dari Istana Elysee, Hollande mengatakan tekad Le Pen untuk menarik diri dari zona euro akan berimbas buruk pada perekonomian dan mengancam kebebasan Prancis.
"Sayap kanan akan memecah-belah Prancis di saat ancamna teror memerlukan rasa solidaritas dan kohesi," ucap Hollande, seperti dilansir belfasttelegraph, Senin 24 April 2017.
Macron pernah menjadi penasihat Hollande di bidang perekonomian mulai dari 2012 hingga 2014. Ia kemudian menjadi menteri ekonomi untuk pemerintahan Sosialis selama dua tahun.
Pada April 2016, Macron meluncurkan gerakan politik bertajuk En Marche! (Bergerak!) untuk mempersiapkan pencalonannya dalam pilpres. Beberapa bulan setelah itu, dia memutuskan keluar dari kabinet Hollande.
Dalam berbagai survei di Prancis, Macron diprediksi menang mudah dari Le Pen karena dua capres yang gagal melaju, Francois Fillon dan Benoit Hamon, meminta para pendukungnya untuk memilih kandidat moderat ketimbang sayap kanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News